Tentangsinopsis.com – Sinopsis Hush Episode 6 Part 3, Yuk disimak plot fullnya di goresan pena yang ini. Sedangkan recap part kedua Episode sebelumnya baca di sini.
Joon Hyuk cs kembali berkumpul di taman kantor.
Yoon Kyung merasa itu salahnya. Dia bilang ia sungguh ingin merusak MP Go hingga tak menyaksikan hal lain.
Joon Hyuk pun tanya, apa Yoon Kyung sungguh berpikir Kepala Na tak tahu soal ini.
Ki Ha : Apa?
Joon Hyuk : Kepala mengunggah laporan ralat sempurna sebelum sidang dimulai. Tapi ia mulai menulisnya pada hari laporan orisinalnya diterbitkan.
Se Joon : Apa? Kepala tahu itu laporan salah waktu itu?
Ki Ha tak percaya. Dia percaya Kepala Na akan mematikan laporan mereka kalau tahu itu salah.
Se Joon oke sama yang Ki Ha bilang.
Joon Hyuk lantas mengantarkan buktinya ke ponsel mereka masing-masing.
Ki Ha, Se Joon dan Yoon Kyung pun terkejut membacanya. Mereka membaca garis besar postingan bukti yang diantarkan Joon Hyuk.
“Hapus laporan salah. Laporan ralat memengaruhi putusan. Bukan laporan salah. Itu milik MP Go, tetapi tidak cukup untuk dijadikan bukti. Kepala Na dari Harian Korea tahu daftar itu bukan milik MP Go. Keraguan masuk nalar untuk hubungan antara Partai Demokrat Korea dan Harian Korea.”
Yoon Kyung : Hubungan? Ini gunjingan sampah.
Joon Hyuk : Ya. Kuharap Kepala tidak sekorup itu.
Ki Ha : Tapi gunjingan seringkali benar.
Yoon Kyung : Tentu saja.
Se Joon : Meskipun daftar itu milik MP Go, masuk akal kalau menyampaikan daftar itu
Joon Hyuk kemudian cerita, kalau ada yang membuka laptopnya dan memantaunya menyelediki laporan ralat Kepala.
Mereka semua kaget.
Se Joon : Kepala menanam kepetangan di dalam perusahaan?
Joon Hyuk : Ya. Mungkin ada banyak. Lihat kisah Jung Tae Young kemarin.
Yoon Kyung pun ingat di saat menerima telepon dari Kepala Na malam itu.
Ternyata sebelum menelpon Yoon Kyung, Kepala Na dihubungi oleh CEO.
Yoon Kyung : Jadi, ia niscaya tahu kita menyelediki laporan salah.
Se Joon marah, apa kubilang? Aku sudah bilang Harian Korea Digital hanyalah omong kosong.
Ki Ha tanya, apa Joon Hyuk tahu siapa mata-matanya.
Joon Hyuk bilang ia gak tahu tetapi ia sanggup mencari tahu.
Yoon Kyung masih merasa aneh. Kepala Na tahu itu laporan salah tetapi ia membolehkan mereka melakukan penyelidikan.
Yoon Kyung : Apa itu masuk akal?
Joon Hyuk bilang ia akan eksklusif mengajukan pertanyaan pada Kepala Na.
Semua kaget.
Sekarang Joon Hyuk di ruangan Kepala Na.
Dia menyerahkan laporannya soal para anabawang ke Kepala Na.
Kepala Na : Kyu Tae ke Meja Politik. Joo An Meja Berita Digital. Tunggu, kukira Lee Ji Soo mengharapkan Meja Kota.
Joon Hyuk bilang Ji Soo ingin tetap di Meja Berita Digital.
Kepala Na mengangguk-angguk, kemudian bilang itu lebih baik dan minta Joon Hyuk mengajari Ji Soo dan Joo An.
Joon Hyuk kemudian menyampaikan kalau ia punya pertanyaan.
Kepala Na tanya, apa itu.
Joon Hyuk : Anda tahu itu Go Yu Seop, bukan Go Soo Do?
Raut tampang Kepala Na eksklusif berubah.
Sung Han tak henti memandangi layar perak Harian Korea Digital nya.
Lalu ia menginformasikan semua staf kalau hari itu yaitu hari rapat editorial pertama Harian Korea Digital.
Dong Wook mendekati Sung Han. Dia bilang ada duduk kendala besar.
Sung Han : Apa lagi sekarang.
Dong Wook menampilkan tabletnya.
Dong Wook : Lihat apa yang sedang tren.
Sung Han panic dan eksklusif pergi.
Kepala Na mengajukan pertanyaan balik pada Joon Hyuk.
Kepala Na : Bagaimana menurutmu? Kau kira saya tahu.
Joon Hyuk : Entahlah. Aku tidak sanggup membaca pikiran anda.
Kepala Na : Apa yang ingin kamu ketahui?
Joon Hyuk : Omong-omong, apakah anda masih…
Telepon di ruangan Kepala Na berbunyi. Tak usang kemudian, Sung Han masuk dan menampilkan apa yang sedang trending sekarang.
Ternyata, tagar #AkuTidakPercayaMediaKorea lah yang trending.
Kepala Na kesal.
Lalu terdengar narani Ji Soo.
Ji Soo : Kematian reporter magang Oh Soo Yeon yaitu suatu tragedi. Itu menyelisik ironi di media Korea, tergolong Harian Korea.
Ji Soo membaca postingan modern No Gain, No Pain. Lalu ia teringat kata-kata Soo Yeon, kalau pers dan reporter mesti mewakili rakyat tanpa memberi tekanan.
Ji Soo kemudian menyelediki daftar komentar.
Setelah itu, kita dibawa ke adegan flashback para pemagang Harian Korea sebelum Ji Soo cs.
Terdengar narasi mereka.
“Pers seumpama Harian Korea berjanji terhadap pegawai magang mereka mereka akan menampilkan banyak peluang kerja dan pelatihan.” ucap pemagang wanita.
Jae Eun memarahi pemagang itu.
Jae Eun : Aku menyuruhmu mencari keyword yang tepat. Kau tidak mengetahui bahasa Korea? Kau lulusan universitas apa?
Pemagang itu cuma sanggup minta maaf.
Lalu pemagang lain, seorang pria, berkata bahwa sehari sarat kerja mereka cuma menulis postingan umpan-klik.
“Pelatihan yang mereka janjikan hanyalah salin dan tempel. Kami cuma sanggup menyunting postingan yang sudah ada. Aku aib menyertakan keyword umpan klik provokatif.”
Ja Eun lagi-lagi menghasilkan masalah. Dia mengucapkan kalimat sama seumpama yang ia katakan ke Ji Soo pada pemagang pria.
Jae Eun : Jangan menyanjung dirimu sendiri. Kami memberdayakan kalian untuk melakukan hal ini.
Narasi si pemagang perempuan terdengar.
“Terlepas dari ini, banyak pendaftar melamar reporter magang untuk menyertakan pengalaman lain ke resume mereka. Serta media, tergolong Harian Korea, mengeksploitasi kami.”
Para pemagang itu diundang oleh Kepala Na. Kepala Na membaca kualifikasi mereka.
Kepala Na : Pemagang nomor 5 punya banyak pengalaman magang.
Pemagang nomor 5 menjawab sama seumpama respon Soo Yeon.
“Ya, saya ingin memiliki pengalaman sebanyak mungkin.”
Kepala Na bilang pengalaman yaitu kualifikasi terbaik.
Kepala Na : Kalian semua berimpian menjadi reporter?
Para pemagang menjawab dengan sarat semangat, ya!
Terdengar lagi narasi.
“Oh Soo Yeon niscaya salah satu pendaftar yang dieksploitasi dengan memakai impiannya selaku umpan. Apa media sungguh layak menghadapi duduk kendala ini? Aku tidak memercayai media Korea lagi. Aku tidak menyesal merelakan impianku menjadi reporter. Mantan reporter magang Harian Korea.”
Ternyata semua narasi itu yaitu komentar yang tengah dibaca Ji Soo di postingan terakhir No Gain, No Pain.
Kita kembali ke malam itu di saat ibu Ji Soo sudah tertidur, tetapi Ji Soo masih tersadar dan sibuk mengetik sesuatu.
Ternyata, Ji Soo lah pemilik halaman No Gain, No Pain. Dia menampilkan like untuk komentar para mantan pemagang Harian Korea.
Bersambung ke part 4…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar