Tentangsinopsis.com – Sinopsis Hush Episode 7 Part 4, Silahkan sanggup disimak full recapnya juga gaes di goresan pena yang ini. Apabila ingin tahu Episode sebelumnya baca di sini lho gaes.

Joon Hyuk, Se Joon, Ki Ha, Yoon Kyung, Ji Soo dan Kyung Woo berkumpul di suatu warung.
Joon Hyuk ke Kyung Woo dan Ji Soo.
“Jadi, kamu tidak mewawancarai siapa pun? Kau semestinya menjadi junior, bukan kungkang.”
Kyung Woo minta maaf.
Ji Soo : Mengenai pendekatan kita. Tidak ada gunanya menjajal yang baru.
Joon Hyuk teriak, YAAAK!

Tapi Se Joon pribadi menegurnya.
Joon Hyuk, Se Joon dan Ki Ha tertawa.
Joon Hyuk : Tidak penting bagi mereka siapa tersangkanya. Bagi mereka, tidak perkara bila kita salah lapor atau tidak. Daftar mereka tidak berubah.


Ji Soo : Benar, bukan?
Tapi kemudian Ji Soo sadar kalau udah dikibulin ama Joon Hyuk.
Ji Soo : Kau mengelabui kami, bukan?
Joon Hyuk tertawa.



Se Joon : Dia ingin kamu mencicipi bisnis penanganan. Aku juga tidak menghendaki yang kulakukan sukses juga. Aku tahu saya akan ditolak. Kita mesti mendorong, gigih, dan mengacau. Begitulah cara kita menanggulangi masalah.
Ji Soo : Baik, Pak. Maaf.
Joon Hyuk : Aku dengan tidak tahu aib meminta derma temanku, namun itu juga tidak berhasil.

Yoon Kyung : Sial! Apa kita sungguh-sungguh kambing hitam Kepala?
Joon Hyuk : Apa maksudmu?
Yoon Kyung : Kenapa ia menunjuk kita untuk laporan lanjutan?
Kyung Woo mau bicara. Tapi pribadi diiris Ji Soo. Ji Soo bilang mungkin itu bukan laporan salah.
Yoon Kyung : Kepala menulis sendiri laporan ralatnya.
Ki Ha : Go Yu Seop mengadakan pertemuan pers dan mengakui bahwa daftar itu miliknya.


Ji Soo kemudian bilang, mungkin seseorang membayarnya. Suap.
Semua pribadi memandang Ji Soo.
Ji Soo pribadi ciut, itu tidak mungkin. Bagaimana dengan pemerasan? Tidak mungkin, bukan?
Ki Ha : Tidak. Tidak ada yang sanggup memeras Kepala.
Se Joon : CEO.

Se Joon pun ingat kata-kata MP Jung tadi.
MP Jung : Harian Korea mengakhiri seluruhnya dengan baik. Kita mesti merayakannya.
Joon Hyuk kaget, apa? CEO Kita berjumpa dengan MP Go dan MP Jung?

Memang benar! CEO Park berjumpa dengan MP Go dan MP Jung.
MP Go : Kudengar terjadi hal jelek dengan Harian Korea. Kau baik-baik saja?
CEO Park : Itulah guna pers. Pelampiasan stres untuk masyarakat. Aku baik-baik saja. Kami melakukan pekerjaan untuk kebaikan negara ini.


MP Jung : Darah lebih kental ketimbang air. Kau sama seumpama ayahmu. Patriot yang hebat.
CEO Park : Aku tersanjung.
MP Go : Orang-orang terbelakang mesti dibimbing. Itu kiprah jurnalis sungguhan, sepertimu.
MP Jung : Benar.
CEO Park : Aku tidak sempat meminta maaf terhadap anda sesudah kesalahan jelek yang kami buat. Dan karenanya saya sanggup meminta maaf berkat MP Jung. Selain itu, MP Go menjodohkan lelaki baik untuk keponakanku. Aku sungguh berterima kasih terhadap MP Jung.
MP Jung : Kau yang mengorganisir kesalahan putraku.
MP Go : Apa kandidat menantumu melakukan pekerjaan dengan baik?
CEO Park : Ya. Dia sungguh sopan dan pintar.

MP Go : Tentu saja. Dia akan memimpin Harian Korea setelahmu. Bos kita… Maksudku, Presiden niscaya mengajari putranya dengan baik.
CEO Park : Terima kasih atas kemurahan hati anda, MP Go.
MP Jung : Partai terbaik berjumpa dengan pers terbaik. Kerja sama yang indah untuk negara kita.
MP Jung kemudian menyampaikan kedai makanan yang mereka kunjungi kini menghidangkan ikan terbaik.
Mereka mulai makan.

Kembali ke Joon Hyuk cs. Joon Hyuk bilang, anggap saja MP Jung menghubungkan MP Go dengan CEO mereka.
Joon Hyuk : Karena itu, CEO menutupi perbuatan putra MP Jung dan mengklaim perekrutan ilegal MP Go yaitu laporan salah.
Yoon Kyung : Jadi, itu sanggup menjadi bukti penting untuk pencucian nama MP Go.
Joon Hyuk : Benar.
Yoon Kyung : Kalau begitu, itu laporan salah. Dia butuh kambing hitam.
Joon Hyuk : Aku tidak bilang itu fakta pasti. Aku mulai memahaminya.

Joon Hyuk natap Ji Soo, ngasih kode.
Ji Soo ngerti dan pribadi mengaku kalau ia dapat.
Se Joon tanya, sanggup apa?


Ji Soo menuangkan soju ke dalam satu gelas kecil. Lalu ia menutup gelas berisi soju itu dengan gelas yang lain dan bilang ia sanggup telur mentah.
Yoon Kyung : Apa-apaan itu.
Ji Soo kemudian mengetukkan gelas kecil itu ke gelas besar berisi bir, seumpama memecahkan telur.
Ji Soo : Ini telur mentah segar.

Ji Soo kemudian menampilkan somaeknya ke Yoon Kyung.
Ji Soo : Ini hari ulang tahunmu Kapten. Itu seloki bom kekanak-kanakan!

Mereka kemudian kompak memberi kejutan.
Kyung Woo memegang kue.
Yoon Kyung terharu.
Yoon Kyung : Apa-apaan ini, Kawan! Berbincang serius, dan kini ini.
Se Joon : Pekerjaan yaitu pekerjaan, ulang tahun yaitu ulang tahun. Tiup lilinmu.

Dan sesudah meniup lilin, mereka semua bergegas kembali ke meja. dan Ji Soo menampilkan somaek tadi ke Yoon Kyung.
Kyung Woo : Tahun depan, jadilah Editor Meja telur matang. Selamat ulang tahun, Kapten.
Ki Ha : Bimbing aku, Editor Meja.
Joon Hyuk : Ya, saya juga. Aku juga.
Yoon Kyung : Kalian tidak lihat hari ini? Aku tidak mempunyai kesempatan. Tapi siapa yang tahu? Aku akan minum untuk berjaga-jaga.


Sang Kyu bergabung dengan CEO Park, MP Go dan MP Jung. CEO Park bilang, Sang Kyu yang mengorganisir urusan mereka berdua sendirian diluar.
CEO Park : Dia sudah lewat banyak hal.
Mendengar itu, MP Go memuji Sang Kyu. Dia bilang Sang Kyu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.
Sang Kyu : Aku melakukan tugasku.
MP Jung kemudian meminta izin CEO Park untuk menyebabkan Sang Kyu selaku seketaris pers nya.
CEO Park : Jika itu menolong Partai Demokrat Korea, tentu saja.

CEO Park lantas menanyakan pertimbangan Sang Kyu.
Sang Kyu sok nolak, padahal bergotong-royong ia pengen banget gitu loh nerima proposal MP Jung. Dia bilang, ia akan mengikuti perintah CEO nya.
Sang Kyu : Tapi saya reporter Meja Kota. Aku akan melakukan pekerjaan di Harian Korea hingga mati kecuali anda memecatku.
MP Go pribadi memuji Sang Kyu. Dia bilang Sang Kyu setia sekali pada CEO Park.
MP Go : Kau niscaya gembira memilikinya.

Mereka semua tertawa. CEO Park menuangkan minuman untuk Sang Kyu.
CEO Park dan Sang Kyu mengirimkan MP Go dan MP Jung.


Setelah mereka pergi, CEO Park memuji Sang Kyu. Dia bilang, kerja bagus.
Sang Kyu : Omong-omong…
CEO Park : Apa? Kau punya penyesalan?
Sang Kyu : Sama sekali tidak.
Sang Kyu kemudian bilang ini soal Kepala Na.

Sang Kyu : Ada musibah di pagi hari itu dan… Kepala mengutus Meja Berita Digital melakukan laporan lanjutan untuk perekrutan ilegal MP Go.
CEO Park : Benarkah? Aku akan mencari tahu.
Sang Kyu membukakan pintu kendaraan beroda empat untuk CEO. CEO masuk dan pergi.

Yoon Kyung dan Joon Hyuk berlangsung bersama,, namun Yoon Kyung tiba-tiba aja berpegangan pada Joon Hyuk.
Yoon Kyung : Maaf.
Joon Hyuk : Kau baik-baik saja?
Joon Hyuk kemudian tanya, apa kini Yoon Kyung sudah tak sanggup minum alkohol.
Yoon Kyung : Aku berpura-pura minum dengan baik. Dengan tinjuku yang kuat!
Joon Hyuk : Kenapa?
Yoon Kyung : Aku dihentikan goyah. Jika begitu, anak-anakku tidak sanggup mengandalkan siapa pun.

Joon Hyuk : Hei, jangan khawatir. Meski semua orang jatuh, Kapten akan tetap kuat.
Yoon Kyung : Kuharap juga begitu! Tentang apa yang kamu katakan sebelumnya. Kau yang mengajak mereka menampilkan kejutan untukku?
Joon Hyuk : Ya. Itu semua omong kosong. Tapi bila dipikir-pikir, kamu mungkin benar soal itu. Itu laporan salah. Seluruhnya mungkin rencana B Kepala.
Yoon Kyung bilang itu juga yang dibilang Sang Kyu.
Yoon Kyung :Dia mengerikan, namun hebat membaca situasi.
Joon Hyuk pun bilang kalau ia kasihan pada Yoon Kyung dan Ki Ha.


Ki Ha gres tiba di rumah, disambut oleh istrinya.
Sang istri tanya, hari yang baik? Kudengar terjadi sesuatu di perusahaan.
Ki Ha bilang bukan apa-apa. Lalu ia menanyakan anak-anak.
Istrinya bilang bawah umur mereka sudah tidur dan ingin tahu apa yang terjadi di perusahaan.
Ki Ha tak menjawab dan bilang akan mandi.

Yoon Kyung bilang, Joon Hyuk harusnya mikirin diri sendiri dulu.
Yoon Kyung : Aku dan Ki Ha bukan anak kecil.
Joon Hyuk : Aigo, kamu pernah bilang bahwa saya dihentikan egois.
Yoon Kyung kemudian menyampaikan kalau ia bahagia Joon Hyuk menjadi reporter sungguhan lagi. Lalu ia minta Joon Hyuk tak berkecil hati alasannya Sang Kyu.


Yoon Kyung : Dia sama sekali tidak penting. Sepertinya kamu sudah berbaikan dengan Ji Soo. Ajari kedua bau kencur dengan baik, Kyung Woo dan Ji Soo.
Joon Hyuk : Aku cuma mendukung mereka. Aku tidak cukup baik untuk mengajar. Mereka akan berkembang dan pergi.
Yoon Kyung : Tidak ada gunanya mengajari mereka. Mendukung… Mungkin itu sudah cukup. Tapi kita keluarga. Mereka anak didikku. Han Joon Hyuk juga anak didikku.

Mereka kemudian tertawa.
“Ayo.” Yoon Kyung mengajak Joon Hyuk jalan lagi.

Yoon Kyung karenanya tiba di rumah.
Sebelum masuk rumah,, ia menyemprotkan pewangi ke mulutnya.
Setelah itu,, ia menganalisa putra putrinya.


Dia menyaksikan putrinya sudah tertidur di kamar.
Sementara putranya tidur di sofa.
Yoon Kyung mendekat dan menyelimuti putranya.

Ki Ha juga menyaksikan kedua putrinya yang sudah tidur.

Se Joon dan istrinya sudah tidur. Lalu sang istri terbangun alasannya suara ponselnya. Telepon dari putra mereka.
“Ini ibu. Sial. Tidak bisa. Ayahmu akan marah.” ucap istrinya.

Kyung Woo ke kantor polisi, namun gres hingga ia ditelepon oleh seseorang yang namanya ia tulis, ‘Jangan dijawab’.
Kyung Woo tak menjawabnya.

Dan Ji Soo yang tengah sibuk dengan laptopnya, dihubungi oleh Reporter Goo. Tapi Ji Soo tak menjawabnya.


Joon Hyuk tengah mencari tahu soal MP Go dan MP Jung di internet. Dia mendapatkan postingan dimana MP Go dan MP Jung mendapatkan penghargaan excellent MP.
Joon Hyuk kemudian berpikir. Lalu ia tak sengaja menyenggol termos kopinya. Dan artikel-artikelnya di atas meja pun berair oleh kopinya.

Paginya,, Yoon Kyung keluar dari kamar dan merasa mual.
Lalu ia menyaksikan putranya sedang memasak.
Yoon Kyung pun mendekat. Dia bilang, mudah-mudahan ia saja.
Tapi ia terkejut menyaksikan sup rumput maritim di dalam panci ternyata sudah masak.
Yoon Kyung : Siapa yang menghasilkan supnya?
Putranya bilang Seo Jin.
Yoon Kyung : Benarkah? Terima kasih malaikat-malaikat ibu.

Yoon Kyung kemudian tanya apa Seo Jin udah sarapan.
Dan putranya menampilkan Yoon Kyung surat.
Surat dari Seo Jin.
Seo Jin bilang, ia tahu kemarin hari ulang tahun Yoon Kyung.
Flashback…


Alarm ponsel Seo Jin berbunyi. Ternyata, itu yaitu alarm pengingat ulang tahun ibunya.
Seo Jin keluar kamar. Dan ia kesal menyaksikan ibunya menghasilkan sup rumput laut.
Seo Jin pun karenanya pergi tanpa makan.
Flashback end…
“Kak Joon bilang saya kesal alasannya ujianku. Bukan begitu. Aku ingat ulang tahun ibu. Hari ayah meninggalkan kita.”
Flashback…


Pak Jung meninggalkan istri dan anak-anaknya. Saat itu, hari ulang tahun Yoon Kyung.
Joon makan nasi dan sup rumput maritim dengan lahap.
Tapi Seo Jin cuma memandang makanannya.
Yoon Kyung nangis menyaksikan cincin kawinnya di atas meja.


Lalu ia memandang Seo Jin yang cuma membisu menatapnya.
Yoon Kyung berupaya tersenyum di depan anak-anaknya.
Yoon Kyung : Kenapa? Kau mau sepotong roti?
Seo Jin menggeleng.
Yoon Kyung kemudian mengutus Seo Jin makan.
Seo Jin pun nangis.
Flashback end…

Seo Jin : Ibu sudah beberapa tahun tidak menghasilkan sup ulang tahun. Jadi, saya kesal. Maaf. Suatu hari, ulang tahun ibu akan menjadi hari ulang tahun Ibu. Saat itu, akan kubuatkan sup ulang tahun ibu.
Yoon Kyung nangis membaca surat Seo Jin.

Dia kemudian duduk dan makan sup rumput maritim bareng Joon.
Air mata Yoon Kyung terus mengalir.
Seo Jin : Ini sup ikan dengan rumput laut. Bukan, ini sup rumput maritim dengan ikan. Bagaimanapun, ini akan mengobati perut ibu. Jangan minum terlalu banyak.
Yoon Kyung terharu. Dia kemudian mengusap-ngusap surat Seo Jin dan menyampaikan Seo Jin mewarisi goresan pena tangannya yang jelek.
Yoon Kyung kemudian memandang surat Seo Jin lagi.
Yoon Kyung : Kenapa ia tidak mengundang ibu?


Joon minta maaf alasannya lupa ulang tahun sang ibu. Dia bilang ia merayakan ulang tahun ibu.
Yoon Kyung : Ya, terima kasih.
Joon makan lagi.
Yoon Kyung : Memasukkan kuliner ke ekspresi kita. Sungguh citra besar.


Joon Hyuk tengah berlangsung menuju Harian Korea. Tapi ia sambil bicara di telepon. Dia tanya, citra besar apa.
Ternyata ia sedang bicara dengan Ji Soo. Ji Soo juga terburu-buru menuju kantor.
Ji Soo : Aku menjajal menyaksikan seluruhnya dari jauh. Kita cuma berfokus pada suasana di luar Harian Korea. Aku mencari di dalam Harian Korea dan…

Mereka pun berjumpa di depan gedung Harian Korea.
Dan Ji Soo berhenti bicara ketika memandang ke arah gedung. Dia kaget.
Joon Hyuk : Lalu?
Ji Soo : Aku menyaksikan sesuatu yang sungguh berbeda.
Joon Hyuk juga menyaksikan apa yang dilihat Ji Soo.
Ternyata, ada spanduk bertuliskan undangan maaf Harian Korea terhadap seluruh Pers Korea.
Joon Hyuk dan Ji Soo saling berpandangan.

Kepala Na di depan mesin kopinya, sedang menanti kopinya selesai.
Kepala Na kemudian tanya, bagaimana?
Di dekatnya, Sang Kyu duduk.
Sang Kyu : Permintaan maaf yang cepat dan pertobatan yang tulus. Aku senantiasa berpikir begitu, namun kamu luar biasa.
Kepala Na : Bukan itu. Tempat itu menghidangkan ikan terbaik. Apa rasanya selezat kata orang-orang?
Sontak lah Sang Kyu terkejut dan berdiri.


Kepala Na kemudian memandang Sang Kyu.
Kepala Na : Sekretaris pers Partai Demokrat Korea. Ini permulaan yang bagus. Kenapa kamu mengiyakan?
Sang Kyu tegang. Dia gak nyangka Kepala Na tahu.
Sang Kyu : Bagaimana anda…

Ji Soo dan Joon Hyuk masuk kantor bersama.
Joon Hyuk sambil membaca koran.
Joon Hyuk : Dia menampilkan citra besar dalam undangan maaf ini. “Jangan macam-macam dengan kami.” Sungguh orang yang menakutkan.
Ji Soo : Ini serangan balik yang disamarkan selaku undangan maaf. Kepala balas menyerang.
Joon Hyuk : Kau terlampau banyak menonton Star Wars?
Ji Soo : Kau tidak akan mengalah dengan serangan balasannya, bukan?

Sang Kyu lewat. Dia keluar dari ruangan Kepala Na. Ji Soo menyapanya. Tapi ia berlalu begitu saja melalui keduanya.
Joon Hyuk ingat kata-kata Sang Kyu soal Soo Yeon yang meninggal di Harian Korea.

Lalu Joon Hyuk menampilkan tasnya ke Ji Soo. Dia bilang mesti menyelediki sesuatu.
Ji Soo : Memeriksa apa?
Joon Hyuk tak menjawab dan pribadi pergi.
Bersamaan dengan itu, Joo An berlangsung di koridor dan menyaksikan Ji Soo bareng Joon Hyuk.
Dia resah.

Joon Hyuk ke ruangan keamanan. Dia mau menyaksikan rekaman CCTV ketika hari janjkematian Soo Yeon. Dia membawakan staf keselamatan minuman.
Staf keselamatan tanya kenapa Joon Hyuk mau menyaksikan rekaman itu. Dia bilang, ia pikir Joon Hyuk tiba alasannya video Joon Hyuk kemarin.
Joon Hyuk : Apa saya terekam kamera pengawas?
“Jangan khawatir. Kepala menyuruhku meniadakan bagianmu. Jadi, saya mengurusnya. Kepala senantiasa menjagamu dengan baik. Sungguh menawan.”
Joon Hyuk gak ngerti, apa maksudmu?
“Aku mengajukan pertanyaan apa tidak masalah. Dia bilang ia sanggup mematikan kisah, namun ia tidak akan meninggalkan anak didiknya sendiri.”

Joon Hyuk melamun dan teringat kata-kata Kepala Na ketika ia masih bau kencur dulu.
Kepala Na : Jika kamu memercayaiku hingga akhir, saya akan mempertahankanmu hingga akhir.
Bersambung……….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar