Tentangsinopsis.com – Sinopsis Ikatan Cinta RCTI Episode 194 (8 Maret 2021), Nih gaes Kamu sanggup tahu juga spoiler dari dongeng lengkap di goresan pena yang ini. Agar lebih afdol, tetapkan Kamu sudah membaca dahulu Episode sebelumnya ada di sini.
Pak Surya memerintahkan Aldebaran mudah-mudahan tidak berbohong bahkan sekecil apa pun alasannya jikalau hal ini Ia laksanakan justru akan menyakitkan.
Apalagi hingga kini, Aldebaran belum menyampaikan pada Mama Rosa kalau Andin sebelumnya menghilang.
Aldebaran kemudian mempertimbangkan untuk menyampaikan yang bahwasanya terhadap mamahnya kalau Andin sebelumnya sempat hilang namun kini Dia sudah didapatkan dan di rawat di rumah sakit alasannya ada bab tubuhnya yang sakit.
Aldebaran menyampaikan pada Papa Surya kalau dirinya akan menyampaikan semuanya ke Ibu Rosa sehabis Andin sungguh-sungguh pulih.
Papa Surya sungguh besar hati mendengar keputusan yang dijalankan Aldebaran. Karena Dia kini terlihat mengasihi Andin dan akan melakukan apa pun demi Andin.
Di segi lain, Mama Sarah tiba di rumah sakit dan menanyakan kondisi Andin. Saat itu, Papa Surya dan aldebaran menyampaikan kalau Andin sedang diperiksa oleh Dokter.
Tak usang setelahnya Dokter keluar dan menginformasikan terhadap mereka bahwa Andin mengalami cedera. Namun Dokter juga menyampaikan bahwa Cedera yang dialami Andin tidak terlampau parah.
Mendengar hal ini, mereka merasa bersyukur. Kemudian Aldebaran dan yang lain masuk ke bangsal Andin dirawat. Andin merasa senang alasannya ada Mamah Sarah juga di sana. Lalu Ibu Sarah memeluk Andin
Sementara itu, Elsa dan Nino bertemu. Dia galau perihal bagaimana ajakan terhadap Nino untuk jujur kalau Dia lah yang meletakkan anaknya Andin di panti asuhan waktu itu.
Dia takut, alasannya jikalau Elsa menyampaikan kebenaran ini, semua kebohongan lain justru akan terungkap tergolong dikala Dia membunuh Roy juga.
Di segi lain, Rendy menanyakan ke Aldebaran perihal kondisi Andin. Aldebaran pun menjawab kalau Dia sudah menemukannya dan sudah di Jakarta.
Mendengar hal ini, Rendy terlihat lega. Dia menceritakan juga kalau Reyna nyaris terbawa oleh kendaraan beroda empat pick up terbuka sewaktu Dia sedang bermain bareng Elsa. Aldebaran merasa heran, kali ini apa lagi yang mau Elsa lakukan.
Ketika Andin sedang terbaring di kamarnya, Andin teringat dikala insiden di ambulans sebelumnya. Saat itu Andin dan Aldebaran ada dibangku belakang, tangan Aldebaran memegang tangannya Andin yang lagi berada diatas brangkar, wilayah pasien itu lho.
Sedangkan petugas medisnya duduk di depan bareng sopir. Ketika itu, Andin memandang tajam mas Aldebaran dengan menyampaikan minta maaf.
Dia meminta maaf pada Al dikarenakan sudah mengalami insiden ini. Jadinya piknik mererka awut-awutan dan gagal piknik hingga menyusuhkan Aldebaran yang mencarinya kemana-mana.
Aldebaran menjawab Andin bahwa Dia tidak perlu panik dan membahas perihal piknik itu. Aldebaran meyakinkan Andin kalau tiket dan villanya sanggup dipesan lagi.
Hal yang paling penting untuk Aldebaran kini merupakan Andin sukses didapatkan dan selamat. Dia untuk mendapatkan Andin dan membawanya pulang merupakan hal yang sungguh senang untuknya.
Andin pun tersenyum dengan ucapan cantik dari mas Al. Sekali lagi Andin mengucapkan terima kasih padanya.
Andin berterima kasih alasannya sudah mencarinya dan memenuni janjinya. Aldebaran pun kembali menjawab sambil terlihat hambar seumpama biasanya.
Aldebaran menggodanya dengan menyampaikan bahwa iyalah Dia mencari Andin, bagaimana tidak alasannya Reyna nanyain Andin terus hingga buatnya pusing, sampai-sampai Reyna nangis-nangis mau bicara dengan Andin bahkan katanya ia mesti akal-akalan menirukan bunyi Andin di telepon mudah-mudahan Reyna tidak panik dengannya.
Seketika itu Andin terkejut.
Andin: “benarkan Kamu sanggup menirukan suaraku mas? Kamu serius perihal ini mas? Terus apakah Reyna percaya begitu saja?”
Aldebaran: “iya percayalah”
Karena hal ini Andin ingin meminta Aldebaran menirukan suaranya alasannya Dia ingin sekali mendengar hal tersebut. Aldebaran merasa hal ini tidak penting dan berkata kalau Dia salah dongeng ke Andin. Dia tidak mau membahas ini lagi.
Andin terlihat kesal gimana gitu, Dia berkata pada Aldebaran kalau Dia pelit, masak gitu saja tidak mau. Andin berupaya untuk ngambek.
Meski Andin sudah merajuk seumpama itu, Aldebaran tetap gak mau melakukan itu. Dia justru menyampaikan pada Andin bahwa mana ada orang mau ngambek bilang-bilang dulu.
Karena tak sanggup menahannya lagi, balasannya Aldebaran mulai berdehem kemudian berupaya menirukan suaranya seumpama bunyi perempuan.
Aldebaran pun berkata “Hei, Reyna, Papa sama mamah lagi piknik ya”. Karena hal ini Andin terlihat senang dan eksklusif tersenyum.
Aldebaran yang memperhatiankan perilaku Andin yang terlihat senang justru menyuruhnya untuk tidak senyum-senyum seumpama itu, alasannya Dia tahu Andin menahan ketawa. Dia memerintahkan Andin kalau mau ketawa untuk ketawa saja.
Andin pun tertawa alasannya sudah tidak tahan lagi. Dia menilai bunyi mas Aldebaran sungguh aneh. Karena kesungguhan tertawa, Andin jadi kesakitan.
Aldebaran dan Andin kemudian bertatap-tatapan satu sama lain. Andin tidak bicara dan justru memandang mata mas Al.
Aldebaran kemudian mendekati parasnya dan akan mencium kening Andin. Namun sebelum itu terjadi, tiba-tiba Andin terlonjak hingga balasannya hidupnya Mas Aldebaran jadi kena kepalanya Andin.
Aldebaran pun eksklusif kesakitan sambil pegang hidungnya. Sedangkan Andin sendiri juga kesakitan sambil memegang kepalanya.
Hal ini terjadi alasannya kendaraan beroda empat ambulans melintasi tanggul yang besar sehingga mobilnya oleng. Karena Andin dan Aldebaran kesakitan, sopir kendaraan beroda empat ambulans itu menghentikan mobilnya.
Lantas Dia menanyakan kondisi mereka berdua. Tetapi Aldebaran dan Andin serentak menjawab kalau mereka tidak apa-apa.
Terlihat di lobi rumah sakit Sejahtera wilayah Andin dirawat, ada Aldebaran, Papa Surya, dan Bu Sarah.
Di sana Andin memakai kursi roda dan bersiap pulang. Aldebaran menampilkan Pak Surya bahwa Dia ingin mengirim pulang Pak Surya, namun Dia tak mau. Dia sudah pesan taksi online balasannya Dia pun naik itu.
Aldebaran bersiap pulang menolong memasangkan sabuk pengaman kendaraan beroda empat pada Andin dan meletakkan kursi roda milik Andin ke bagasi mobilnya.
Mereka pun pulang. Di dalam perjalanan pulang Andin mengajukan pertanyaan kenapa Mama Rosa maupun Reyna tidak diberitahu kalau dirinya hilang di Bandung.
Andebaran menjawab Andin kalau Dia tidak mau buat mereka khawatir.
Andin menjajal bercanda dengan mas Al yang dingin. Andin berkata pada Aldebaran kalau Dia mujur alasannya didapatkan dalam kondisi baik-baik saja dan tidak hilang ingatan. Aldebaran pun sontak menjawab kalau Dia terlalu pada biasanya nonton sinetron.
Andin tetap berterima kasih dikarenakan sudah menemukannya.
Aldebaran menyampaikan dalam hati, walaupun jikalau terjadi hilang ingatan, Dia tetap akan berupaya mati-matian untuk menghasilkan Andin ingat kembali.
Uya terlihat lagi menyesali nasibnya alasannya Rendi sudah jadian bareng Kiki. Aldebaran pulang. Dia eksklusif membuka gerbang alasannya Pak bos dan Bu Andin sudah pulang.
Aldebaran ambil kursi rodanya kemudian menolong Andin turun dari mobil. Dia menampilkan Andin pakai kursi roda namun Dia tak mau.
Uya menyaksikan Andin seumpama itu menghasilkan Dia salah konsentrasi dan berfikir apa yang sudah dijalankan Aldebaran sama Ibu Andin hingga sanggup begitu. Sambil seumpama biasa tersenyum cengegesan dan berpantun.
Uta telepon Mirna dan menginformasikan kabar ini. Mirna yang memperoleh kabar hal ini eksklusif menyampaikannya ke Reyna.
Dia ganteng senang sekali mengenali Mama dan Papanya pulang. Dia eksklusif menyampaikan ini pada Oma, Reyna berlari ke kamarnya Mama Rosa, serentak dengan Mirna yang mengikuti Reyna.
Mama Rosa terlihat terkejut sewaktu Reyna tiba-tiba tiba dengan gembira. Lalu Reyna menyampaikan kabar baik ini ke Mama Rossa.
Reyna juga nampak gembira sekali. Apalagi sewaktu Reyna diajak untuk menyambut Mama Andin dan Papah Aldebaran. Dia sudah tidak sabar untuk memeluk mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar