Tentangsinopsis.com – Sinopsis Love (ft. Marriage and Divorce) Episode 10 Part 1, Langsung saja disimak selengkapnya juga bisa lihat di goresan pena yang ini ya. Kamu bisa mengenali pribadi Episode sebelumnya baca di sini.


Gabin yang menuruni tangga sama teman-temannya berjumpa dengan Gabin di bawah. Keduanya cuma membisu dan saling tatap. Teman Gabin dan kawan dekat Seo Ban merasa kalo mereka saling kenal dan jalan duluan.
Keduanya cuma mengangguk kecil memberi hormat kemudian jalan saling melewati. Mendadak Gabin manggil. Dia yang tadinya menyerupai pingin ngomong sesuatu mengatakannya dan lanjut jalan lagi.
Gabin kembali pada teman-temannya dan ditanya siapa lelaki tadi? Mantan pacar? Gabin tersenyum dan membantahnya.
Teman-teman Seo Ban juga ingin tau akan Gabin itu siapanya Seo Ban. Hanya saja mereka nggak menanyakannya. Mereka pribadi pamit setelah Seo Ban kembali.



Hye Ryeong yang sudah di dalam kendaraan beroda empat tahu-tahu keluar gegara menyaksikan Seo Ban. Ia menyapanya dan bilang nggak akan bisa tidur kalo nggak dikasih tahu alasannya.
Sa Hyun berupaya untuk menariknya kembali ke kendaraan beroda empat namun Hye Ryeong menolak dan mendesak Seo Ban untuk mengatakannya. Akhirnya Seo Ban mengatakannya. Kalo ia menyapanya maka yuniornya akan minta dikenalkan dan memintanya untuk bergabung.
Hye Ryeong merasa kalo Seo Ban penduduknya sungguh pengertian. Tapi apa masalahnya kalo minta dikenalkan? Toh parasnya nggak akan terkikis kalo bertukar salam sekali.
Sa Hyun diklakson sama kendaraan beroda empat di belakang. Akhirnya ia menawan paksa Hye Ryeong dan membawanya ke mobil. Hye Ryeong memuji Seo Ban yang sungguh jentelmen dan pamit.

Yu Sin habis mandi dan menghampiri Pi Young tang sedang memangkas melon. Pi Young ketakutan kalo Yu Sin bisa kena flu. Apa nggak merasa dingin? Yu Sin membantah dan menyodorkan lehernya. Pi Young menciumnya dan mengaku suka pada baunya.
Seberapa besar kau merindukanku? Tanya Yu Sin. Pi Young menjawab kalo nggak sebesar langit dan bumi. Tapi sebesar semesta. Kamu bisa tidur? Tanya Yu Sin lagi. Pi Young membantahnya. Bagaimana bisa saya tidur tanpa kau di sampingku. Yu Sin menawan hati Pi Young dan mententuh kakinya. Kamu bisa menahannya?

Pi Young cekikikan dan menampilkan kalo ia pegang pisau. Yu Sin nggak peduli. Dikiranya saya takut sama pisau? Dia mengajak Pi Young untuk masuk dan mau menggendongnya namun Pi Young menolak dan memintanya untuk makan buah dahulu untuk asupan vitamin.
Yu Sin mengingatkan kalo mereka memakannya tiap hari. Mau saya peluk? Pi Young mengaku ingin berbincang-bincang sambil memandang wajahnya. Yu Sin menanyakan kalo Pi Young mesti milih antara wajah, suara, dan tubuhnya mana yang ia pilih? .
Hati.


Yu Sin mengaku menyayangi Pi Young kemudian mencium Dia. Habis itu Pi Young mulai nanya-nanya. Temanmu duduk di sebelahmu? Yu Sin membantah dan memberitahu kalo mereka berjumpa di ruang tunggu. Pi Young cuma lagi siapa yang duduk di sebelahnya Yu Sin? Yu Sin menjawab lusi kosong.
Pi Young nampak lega. Ia kemudian kembali menanyakan kapan temannya kembali ke sana? Yu Sin pikir sekitar sebulan setelah urusannya selesai. Pi Young nyuruh Yu Sin untuk memanggil temannya ke tempat tinggal namun Yu Sin menolak dengan argumentasi nggak pingin mengusik Pi Young. Ia akan mentraktirnya makan kapan-kapan.

Ponsel Yu Sin secara tiba-tiba bunyi. Pi Young pikir itu dari temannya. Yu Sin mengambilnya. Itu dari Ami yang bilang kalo ia sudah selesai beberes dan berterima kasih. Tapi ke Pi Young Yu Sin bilangnya kalo itu cuma Spam.
Ji a tiba dan memanggil ibunya. Ia memberitahu kalo nampaknya lehernya digigit serangga. Pi Young berdiri dan menenteng Ji a kembali ke kamar


Saat itulah Yu Sin memanfaatkannya untuk ngasih nama Manajer Kim ke kontaknya Ami. Oh pintarnya Pak Dokter🤦♀️
Ami di tempat tidur menanti pesan jawaban dari Yu Sin. Nggak usang kemudian ponselnya bunyi. Pesan dari Yu Sin masuk. Selamat tidur. Hubungi saya kalau butuh sesuatu. Dia tersenyum baca itu.



Hae Ryun menghampiri Shi Eun yang sedang merusak kentang. Wu Ram minta dibuatkan roti lapis salad kentang besok. Sebenarnya Wu Ram bisa makan di tempat peristirahatan namun ia nggak suka kuliner di sana. Hae Ryun pikir makan sekali nggak papa namun Shi Eun tetap ingin membuatkannya. Katanya itu merupakan kasih ibu. Ia juga membuatkannya untuk keluarga Gi-ppeum, alasannya tempo hari mengajak Wu Ram. Hae Ryun mengingatkan kalo mereka juga pernah mengajak anaknya.
Hae Ryun kemudian mengambil alih. Dia nggak mau tangan Shi Eun sakit. Shi Eun memberikannya. Ia kemudian berdiri dan mengambil telur. Hae Ryun mengaku nggak bisa tidur alasannya berdebar. Shi Eun menyuruhnya untuk minum segelas anggur namun Hae Ryun bilang kalo ia nggak akan berhenti setelah minum segelas. Ia mengaku suka pada mobilnya. Ia tahu sukar untuk Shi Eun menghimpun uang. Mobil itu mahal.
Shi Eun membantah. Nggak sesulit itu juga. Uang memang mesti digunakan atau ditabung. Aku mau membelinya tahun kemarin, ternyata butuh setahun lagi. Hae Ryun memandang Shi Eun dalam san prospektif akan menjadi lebih baik lagi.



Yu Sin teringat di saat jalan ke mobilnya. Ami berdiri di balkon dan melambaikan tangan padanya. Ia melambai balik kemudian masuk ke mobil. Ami masuk setelah ia pergi.
Pi Young datang. Yu Sin menaruh ponselnya kemudian menghadap Pi Young dan memintanya datang.
Pi Young malah duduk di meja tasnya dan memakai lotion. Ia tersenyum dan menanyakan apa Yu Sin nggak lelah? Yu Sin mengaku lelah. Karena itulah ia memanggil Pi Young. Kamu pembangkit semangatku. Pi Young tersenyum mendengarnya.

Dongmi nggak bisa tidur gegara keberisikan ayahnya Yu Sin yang tidurnya mendengkur. Ia berbalik dan tetap terganggu. Akhirnya ia duduk. Lah ayahnya Yu Sin malah kentut.
Akhirnya Dongmi minum diluar. Habis minum ia menyaksikan foto-foto Yu Sin di ponselnya.


Sa Hyun tiba ke RIVER PARK FITNESS. Di parkiran ia menyaksikan Song Won dan mereka ketemu lagi di lift. Sa Hyun berbasa-basi menginformasikan kalo ia juga ke River Park Fitness dan menanyakan apa Pelatih Kang Jun andal? Kemarin saya melihatmu berlatih.
Song Won menginformasikan kalo ia nggak berlatih dengan dia. Kemarin pelatihnya nggak datang.
Keduanya keluar dari lift. Song Won menanyakan apa Sa Hyun sudah mendaftar? Sa Hyun mengiyakan. Song Won menyaksikan kalo Sa Hyun sudah bugar. Mau lebih bugar? Sa Hyun tersenyum dan berpikir kalo Song Won juga begitu. Mereka kemudian jalan bersama.


Ayah sama ibu sama-sama bangun pagi. Ibu mengeluhkan jarinya yang sakit semua dan minta ayah untuk memijatnya. Awalnya ayah protes namun akibatnya ia menghampiri ibu juga. Bukannya memijat tangan ibu namun melepas cincinnya. Ayah nyuruh ibu untuk memakai cincin sewajarnya. Sebelumnya ia bahkan pernah lihat ibu memakai 4 cincin sekaligus.
Ibu nggak terima ayah nyalahin cincinnya soalnya sendinya terkikis gegara merencanakan kuliner untuk ayah. Sambil berpakaian ayah ngedumel kalo pembantu yang mencuci, menyiangi, memotong, dan menumis semua bahannya. Ayah semakin bikin kesal ibu gegara ayah ingat sudah berapa usang pembantu mereka kolaborasi mereka namun giliran hari ulang tahun ibu ayah lupa. Ayah berargumentasi kalo itu alasannya ia mesti menggaji mereka. Ibu mengklaim kalo ayah nggak punya hati.
Akhirnya ayah nyuruh ibu untuk pergi ke tempat Dokter Cho untuk melaksanakan perawatan sinar inframerah dan celupkan tangannya ke parafin. Tapi tetap habis itu ngedumel lagi. Pria mencari duit dan perempuan yang menghabiskannya. Ibu kesal dengarnya. Sekalian saja sebut saya “jalang.”Pagi-pagi sudah meributkan uang? Sampai murka begitu.


Ayah membantah. Bukan marah, namun hatiku kesal. Ibu mengungkit kalo ia merawat enam orang setelah menikah. Delapan orang setelah bawah umur lahir. Ayah nggak terima. Apa ibuku cuma membisu dan menanti dilayani menantunya? Dia yang menghabiskan waktu mengajari perempuan yang nggak tahu apa-apa dari Seoul. Ibuku yang mengajarimu. Kamu terlena hidup mewah.
Ibu gedheg dengarnya. Kalau begitu, buatlah fatwa biar saya nggak terlena. Ayah nggak menyikapi dan keluar. Ibu mengaku membencinya. Ia berdiri dan menata tempat tidur ayah. Ibu berpikir kalo ia cuma menghasilkan dirinya dalam masalah. Suatu di saat kau akan sopan padaku setelah tahu berharganya istri.

Di luar ayah berisik banget mencemaskan Dongmi. Ternyata kakinya Dongmi bengkak. Ayah kemudian balik lagi ke kamar dan ganti baju. Dia mau menenteng Dongmi ke tempat tinggal sakit. Ibu marah. Giliran Dongmi sakit pribadi dibawa ke tempat tinggal sakit sedang ibu malah ayah nggak peduli. Ayah bahkan nggak mau sarapan dulu.
Ayah membentak ibu dan menyuruhnya membisu kalo nggak mau ikut mengantar.

Sampai luar ayah nelpon ibu dan mengajaknya untuk ikut alasannya ia mau ke tempatnya dokter Cho. Ibu menolak dan menutup telponnya. Ayah nelpon lagi dan kali ini ibu mengabaikannya. Di luar ayah teriak-teriak marahin ibu tang berani membentaknya hingga telinganya sakit. Ibu nggak peduli. Mulut mulutnya sendiri.
Ayah minta biar ibu nggak begitu di saat ia pulang nanti. Nggak akan!!!


Sa Hyun melaksanakan sit up dibantu sama pelatihnya. Lah kok matanya malah menyaksikan ke arah Song Won mulu. Pelatihnya hingga menegurnya dan menyuruhnya untuk menyaksikan ke depan.

Ibu mau menggosok gigi. Dia sakit hati banget ayah lebih mentingin anjing daripada dirinya.

Ayah sudah ada di kendaraan beroda empat dan mau berangkat. Dia nelpon dokter Cho dan menanyakan apa ia sudah bangun. Ayah ngasih tahu kalo Dongmi…eh tujuannya anjing peliharaannya kakinya bengkak. Ia mau ke sana.


Ayah mencium bacin harum kuliner Dongmi. Ia masak sup ayam pedas alasannya hari ini Yu Sin akan datang. Ayah memuji Dongmi. Nggak ada perempuan sepertimu. Ibu kandung pun keberatan melaksanakan itu.



Sa Hyun menyelesaikan latihannya. Pelatihnya melarangnya untuk tiba besok alasannya latihan tadi cukup berat. Sa Hyun mengaku nggak papa. Pelatih ngasih tahu kalo di ruang istirahat ada air minum dan juga camilan.
Sa Hyun tiba ke sana. Ada Song Won yang sedang makan. Sa Hyun merasa nggak yakin diri sama perut buncitnya. Ia kemudian mengambil minum kemudian mengambil kuliner ringan dan mengajukan pertanyaan pada Song Won apa itu boleh dimakan?
Song Won mengiyakan. Sa Hyun kemudian membukanya dan memakannya. Song Won melanjutkan kalo makan itu nggak ada gunanya olahraga. Sa Hyun pikir nggak papa sehari ini aja. Ia kemudian duduk di sebelah Song Won dan memberitahu kalo ini merupakan hari pertamanya.
Sa Hyun menyaksikan kuliner Song Won. Ada sayur, telur dan daging. Kamu bawa bekal sendiri? Tanya Sa Hyun. Song Won mengiyakan. Sa Hyun kayak nggak nyangka. Sepagi ini bisa merencanakan bekal? Song Won menginformasikan kalo itu cuma bekal sederhana. Nafsu makan meningkat setelah berolahraga. Ia memberitahu kalo di bawah ada kantin.


Sa Hyun ke kantin dan memesan sup tahu sutra. Hye Ryeong nelpon dan menanyakan apa ia sudah sanggup Pelatih? Sa Hyun mengiyakan. Dia handal? Tanya Hye Ryeong lagi. Sa Hyun mengiyakan. Dia menyuruhmu diet? Sa Hyun kembali mengiyakan dan memberitahu kalo perutnya sudah buncit.
Hye Ryeong pikir percuma kau olahraga kalau makan. Sa Hyun mengajukan pertanyaan apa ia mesti kelaparan? Hye Ryeong ngasih tahu kalo ada banyak salad di Seoul Muffin. Sa Hyun mengaku nggak sempat ke sana dan belum tahu daerah sekitar. Hye Ryeong menyuruhnya untuk mencari di internet.
Sa Hyun memberitahu kalo ia di kantin bawah. Hye Ryeong menanyakan apa yang Sa Hyun pesan. Dan di saat tahu kalo Sa Hyun pesan Sup tahu sutra, ia pun memarahinya. Dipikirnya bisa kurus kalo makan nasi? Natriumnya juga tinggi. Sa Hyun memberitahu kalo ia cuma akan makan setengah mangkuk.


Hye Ryeong tetap memarahinya. Sa Hyun kemudian minta dibuatkan bekal salad sama daging. Hye Ryeong kembali memarahinya. Dah g#la apa? Dikiranya ja ibu rumah tangga?
Sa Hyun malah nyuruh Hye Ryeong untuk berhenti kerja. Ia yang hendak mencari nafkah. Hye Ryeong malah meremehkannya. Dengan gajimu? Jangan bicara aneh-aneh sepagi ini. Sa Hyun menekankan kalo ia serius.
Hye Ryeong menyudahi alasannya ia mesti bersiap untuk kerja.

Shi Eun mengirim Hae Ryun ke mobilnya dan membawakannya bekal makan siang. Hae Ryun nampak suka dengan mobilnya. Ia nyuruh Shi Eun untuk masuk alasannya di luar dingin. Shi Eun menolak. Ia menanti Hae Ryun pergi gres masuk.
Hae Ryun merasa kalo rasanya berbeda. Ia menanyakan apa ia terlihat keren? Sambil senyum Shi Eun memberitahu kalo Hae Ryun senantiasa keren.
Hae Ryun pamit dan melakukan mobilnya. Sesekali ia menyaksikan Shi Eun yang masih menatapnya.

Dongmi sedang bersiap. Ia amat bahagia hingga memakai jepit rambut yang spesial. Nggak usang kemudian Yu Sin datang. Dingmi secepatnya keluar dari kamar dan menyambutnya. Ia mengambil dokumen yang Yu Sin bawa dan mantelnya. Bagaimana tidurmu? Nggak merasa mempunyai permasalahan pascaterbang? Tanya Dongmi.
Yu Sin memberitahu kalo ia terbangun sebentar, kemudian tidur lagi. Ia mdmperhatokan Dongmi dan merasa kalo ia terlihat lebih muda. Dongmi pribadi tersipu. Seumur aku? Yang benar saja.
Yu Sin merasa kalo perempuan dan rumah memang tergantung cara merawatnya. Dobgmi mengaku nggak sebagus itu merawatnya. Ia menanyakan apa Yu Sin lapar dan mengambilkannya nasi.

Yu Sin mencuci tangan di kolam basuh piring. Dongmi.menanyakan siapa yang duduk di sampingnya? Tadinya Yu Sin mau menjawab gadis muda dan bagus namun nggak jadi alasannya takut Dongmi akan bilang ke Pi Young. Akhirnya sama sama Pi Young Yu Sin menjawab dingklik kosong. Dongmi bahagia dengarnya.
Ayah sudah selesai mandi. Yu Sin meninggalkan Dongmi untuk bicara dengan ayahnya. Setelah menyerahkan dokumen ia ngasih tahu ayah kalo pembayaran rumah itu ditransfer dua pekan lagi ke rekening Ayah. Ayah bilang kalo itu nggak perlu. Itu atas nama Yu Sin dan warisannya.


Dongmi manggil dan ngasih tahu kalo sarapan sudah siap. Sup ayam pedas. Ayah ngasih tahu kalo Dongmi bangun pagi-pagi banget untuk membuatnya. Dongmi kembali ke dapur untuk mengambil piring.
Sementara Dongmi nggak ada, Ayah menanyakan ke Yu Sin apa ia nggak beli oleh-oleh? Yu Sin menjawab enggak. Ternyata Dongmi mendengarnya. Ia yang kembali dengan menenteng piring merasa nggak papa. Nggak sedang berlibur juga.
Mereka makan bersama. Yu Sin merasa kalo rasanya enak. Ayah pikir orang yang menempati rumah itu akan senang. Sudah dirawat dengan baik. Bisa lihat bahari juga. Yu Sin memberitahh kalo mereka sungguh puas dan berterima kasih.
Dongmi menanyakan apa Pi Young nggak menyayangkannya? Ayah pikir nggak bisa bepergian kalo Ji a sudah besar. Hanya memperbesar pajak. Yu Sin menyumpit ayam dan bilang nggak akan jenuh memakannya dan memuji kesanggupan mengolah masakan Dongmi.
Dongmi tertawa dan merasa kalo itu nggak mungkin. Ayah nyuruh Dongmi untuk mengajari Pi Young resepnya. Dongmi bercanda nggak mau. Sambil tertawa ia bilang nggak ada bumbu rahasianya.


Pi Young nelpon dan menanyakan jaket di mobil. Yu Sin berbohong dan bilang kalo ia memberikannya pada temannya alasannya ia cuma memakai jaket kulit tipis.
Pi Young menyayangkan alasannya itu jaket kesayangan dan harganya mahal. Yu Sin mengaku nggak papa ia bisa memakai yang lain. Akhirnya Pi Young nggak nanya-nanya lagi. Hmm..pinter nih pak dokter bohongnya.

Dokter Cho menanyakan kondisi Dongmi ke ayah Sa Hyun. Ternyata Dokter Cho minta temannya untuk ngobatin Dongmi.

Yu Sin pamit setelah makan buah. Ayah mengembalikan dokumen yang Yu Sin bawa tadi. Dongmi mengantarnya. Yu Sin merasa kalo ia nggak akan makan siang alasannya sudah sarapan banyak tadi. Dongmi memberitahu kalo makan itu penting biar nggak kurus.
Yu Sin minta biar ayah di rumah aja. Di luar dingin. Ayah memberitahu kalo ia naik mobil. Ayah nyuruh Ji a untuk bermalam di rumahnya. Yu Sin mengiyakan kemudian pergi.
Dongmi pikir ke sanggraloka nampaknya bagus. Ayah nyuruh Dongmi untuk pergi. Dongmi merasa kalo Ji a niscaya suka tempat main ski. Ayah membenarkan. Sudah usang mereka nggak ke sana.


Ahjumma masuk. Ia salah menduga Yu Sin merupakan suami Dongmi dan ayah merupakan mertua Dongmi. Ayah murka dan menegur ahjumma. Dia ngasih tahu kalo Dongmi merupakan istrinya. Jangan menerka relasi orang di permulaan jumpa kalau nggak tahu.
Ahjumma merasa nggak yummy dan meminta maaf pada Dongmi. Itu alasannya ia terlihat sungguh muda. Dongmi menyampaikan nggak papa. Pekerjaan di rumah ini cukup rumit, nanti kubayar lebih.


Dongmi menghampiri ayah di kamar mandi yang sedang menyikat gigi. Ia juga mau menyikat gigi. Ia minta ayah untuk maklum alasannya itu memang sifat orang Korea. Ayah masih kesal. Entah apa yang menghasilkan mereka ingin tau dengan orang lain.
Dongmi mau menyampaikan sesuatu namun nggak jadi. Nanti aja

Sa Hyun ke toilet dan ketemu temannya. Temannya merasa kalo hari ini Sa Hyun nampak segar. Sa Hyun ngasih tahu kako hari ini ia mulai berolahraga.
Teman Sa Hyun kayak nggak nyangka. Di pagi hari? Sa Hyun mengiyakan. Ia merasa kalo perempuan yang berolahraga itu mempesona. Teman Sa Hyun membenarkan. Apalagi pakai celana ketat. Ia mengajukan pertanyaan apa di sana banyak perempuan cantik?
Sa Hyun membantah dan memberitahu kalo nyaris seluruhnya lelaki di pagi hari. Teman Sa Hyun menanyakan dokumen dan Sa Hyun bilang akan memberikannya hari ini.


Dongmi menghampiri ayah sambil membawakan teh hangat. Ia menyodorkan biar mereka makan roti lapis di saat makan siang nanti alasannya tadi sudah sarapan nasi. Ayah setuju.
Selanjutnya Dongmi menyarankan biar ayah memakai wig biar terlihat lebih muda. Ayah menolak alasannya niscaya nggak akan nyaman. Dongmi menginformasikan kalo temannya banyak yang pakai. Ayah bisa memakai yang kualitasnya bagus biar nyaman. Kalo rambutnya diwarnai akan nggak baik untuk kulit kepala ayah. Kalo masih nggak tenteram nggak papa kalo nggak mau memakai. Ia meminta ayah untuk menjajal dulu.
Dongmi bahkan hingga membelai rambut ayah. Menurutnya kalo rambutnya ayah hitam maka ia akan terlihat 20 tahun lebih muda. Ayah kekeuh nggak mau. Toh ia juga nggak botak. Dongmi mengaku sering sanggup salah paham. Kadang orang menduga kalo mefdka merupakan pasangan menduakan dan Dongmi mengaku nggak suka.
Ayah akibatnya oke untuk memakai wig. Dongmi senyum dengarnya dan minta ayah untuk menjajal mulai hari ini.

Hae Ryun kembali ke ruangannya. Di depan ada seorang perempuan yang menunggunya. Wanita itu berbalik dan melepas kacamatanya. Perlahan ia menghampiri Hae Ryun. Begitu juga dengan Hae Ryun.
Gabin menyapa Hae Ryun senantiasa kepala jurusan. Hae Ryun mengonfirmasi kalo ia Gabin dan mempersilakannya untuk masuk. Hhh kurang suka sama pak dosen. Singkat aja ya jadi ceritanya Gabin emang sengaja mau menemui Hae Ryun untuk menyapanya dan berterima kasih. Ia menyampaikannya pada profesor Joo. Sayangnya Profesor Joo nggak bilang pada Hae Ryun jadi Hae Ryun nggak tahu kalo Gabin akan datang. Karena nggak tahu itulah Gabin hingga nunggu selama 40 menit di luar hingga akibatnya Hae Ryun datang.


Hae Ryun merasa nggak yummy dan menyodorkan minuman hangat namun Gabin menolak. Mereka berbasa-basi membicarakan karir masing-masing dan saling memuji.
Mereka sama-sama alumni dan Gabin bertujuan untuk melaksanakan yang terbaik untuk para yuniornya. Dan kedatangannya untuk mengajukan pertanyaan pada Hae Ryun ia mesti mengajar apa nantinya. Hae Ryun memberitahu kalo Gabin akan mengajar kesanggupan praktis. Mata kuliahnya Pertunjukan Musikal Satu dan Pertunjukan Musikal Dua.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar