Tentangsinopsis.com – Sinopsis She Would Never Know Episode 11 Part 1, Simaklah juga untuk menyaksikan dan membaca di goresan pena yang ini. Kamu simak juga bab Episode sebelumnya link ada di sini.
Hyun Sung menaruh cangkitnya, membelai rambut Song Ah kemudian menciumnya.
Sudah malam. Hyun Sung menata tempat tidur di tenda untuk Sing Ah dan menyuruhnya untuk tidur di dalam. Ia akan tidur di kendaraan beroda empat meski rasanya niscaya nggak akan nyaman. Dengan suhu -20 yang rasanya menyerupai -40 palingan bibirnya akan membeku. Hyun Sung mencontohkannya dengan memiringkan bibirnya.
Song Ah tertawa lihatnya. Ia kemudian nyuruh Hyun Kyu untuk tidur di tenda dan ia yang hendak tidur di mobil. Hyun Sung tergesa-gesa melarang.
Akhirnya mereka tidur bareng di tenda. Song Ah memperbolehkannya untuk nggak bicara formal padanya. Hyun Sung mengawali dengan manggil nama. Song Ah ya! Song Ah juga manggil Hyun Sung ya.
Rasanya aneh. Dan jadinya mereka kembali ke panggilan yang sebelumnya. Chae Hyun Sung-ssi. Song Ah Sunbae. Hyun Sung kemudian tidur menghadap Song Ah. Katanya ia kalo tidur menyerupai itu. Song Ah juga melaksanakan hal yang sama. Kalo tidur ia memang menyerupai itu. Hyun Sung merasa kalo saban hari menyerupai mimpi.
Hyun Sung bangun dan mengirim pesan selamat pagi ke Song Ah.
Memulai hari yang gres bareng Senior.
Di dalam lift yang sarat sama orang Hyun Sung menggenggam tangan Song Ah dan tersenyum menatapnya.
Bisa menampilkan maksud hatiku pada Senior.
Malam hari sebelum tidur mereka telponan hingga merasa ngantuk dan saling mengucapkan selamat malam. Jal jaeyo!
Bisa menantikan hari esok bareng Sunbae.
Sungguh menyerupai mimpi.
Song Ah menginformasikan kalo belakangan ia sungguh bersyukur. Karena kamulah orang yang mengenali kesulitanku di saat itu. Meski sedikit terlambat, tetapi di saat tahu isi hatiku, kau masih di sana. Yang terpenting merupakan orang yang begitu menyukaiku bukan orang lain, melainkan lelaki di depanku ini. Aku merasa sungguh bersyukur setiap waktu, merasa senang. Karena sanggup bareng Chae Hyun Sung-ssi.
Song Ah minta lengan Hyun Sung untuk dijadikan bantal. Hyun Sung mencium kening Song Ah dan saling mengucapkan selamat malam.
Hyo Jo minum di klub. Ia teringat gimana perilaku Jae Shin padanya selama ini. Temannya mengajaknya menari dan jangan minum saja. Mereka berpikir Hyo Jo duka alasannya merupakan pernikahannya ditunda.
Hyo Jo kesal dan pergi dari sana.
Di rumah Jae Shin membuka tas ayah. Di dalamnya ada banyak yang dan dompet ayah. Di dalam dompet ada foto ayah sama ibu di saat muda dulu.
Hyo Jo nelpon. Jae Shin mengabaikannya. Iyo Jo yang murka teriak sekencang-kencangnya dan dilihat sama orang-orang di sekitarnya.
Jae Shin tiba ke suatu kawasan. Ia berhenti di depan kedai makanan Chan-mi. Seorang perempuan berlangsung melewatinya dan melihatnya sekilas. Dia merupakan ibunya.
Hyun Sung mengirim Song Ah pulang. Ia meminta maaf. Padahal tadinya mau bareng hingga malam. Song Ah nyuruh Hyun Sung untuk makan yang banyak. Hyun Sung menyampaikan untuk menjemput Song Ah besok alasannya merupakan ia mau ketemu lebih awal.
Song Ah menolak alasannya merupakan ia yang hendak ke tempat tinggal Hyun Sung. Dia juga ingin lebih singkat ketemu. Ia kemudian nyuruh Hyun Sung untuk secepatnya pulang. Hyun Sung malah nggak mau pulang dengar Song Ah menyerupai itu.
Ga Young sedang mempercantik kukunya di saat Song Ah pulang. Ga Young menanyakan gimana kemarin pemandangannya. Ia meledek Song Ah yang bahkan nggak sempat lihat pemandangan. Song Ah membenarkan kalo ia nggak lihat pemandangan.
Ga Young memberitahu kalo ahad depan ja mulai melakukan pekerjaan di toko sentra pinggir jalan. Ia jadi manajer sekarang. Song Ah ikut bahagia mendengarnya dan mengucapkan selamat. Ga Young menyaksikan jam dan tergesa-gesa bangun untuk bersiap kerja.
Ji Sung sedang jalan sambil telponan. Mendadak langkahnya terhenti di saat ia berpapasan dengan seorang pria. Ternyata lelaki itu merupakan mantan kandidat suaminya yang gres kembali ke Korea alasannya merupakan ada urusan.
Yeon Sung hingga dan mengundang kakaknya. Oops ia juga terkejut lihat mantan kandidat abang ipar.
Ji Sung makan sama adik-adiknya. Yeon Sung menanyakan pada kakaknya apa nggak problem ketemu lagi? Ia pikir nggak masalah, sudah batal nikah begitu lama. Ji Sung cuma mengaku terkejut, bagaimanapun ini pertama kali mereka berjumpa sehabis batal nikah.
Yeon Sung ingin tau sudah melalui bertahun-tahun, kenapa ia tak bertambah bau tanah sedikit pun? Apakah nggak letih jadi dosen di Amerika? Hyun Sung merasa kalo abang mereka juga jadi kian cantik. Kalau aku? Tanya Yeon Sung. Hyun Sung menyampaikan kalo ia juga cantik.
Yeon Sung merasa ingin tau apa ia sudah menikah apa belum. Ji Sung memberitahu kalo ia nggak menanyakannya. Tapi Yeon Sung sih percaya kalo ia sudah menikah. Dia begitu luar biasa dan ramah. Aneh kalau nggak menikah. Ia menyayangkan betapa bagusnya kalau ada pacar atau suami, sanggup membanggakan diri. Betapa bagusnya kalau bilang makan bareng suami, bukan bareng mereka.
Hyun Sung eksklusif menegur abang keduanya. Hei! Kenapa meminta kakakku berbohong menyerupai itu? Yeon Sung pikir lebih baik ketimbang tidak ada sama sekali.
Sambil makan Ji Sung ngasih tahu kalo ia sedang pacaran. Awalnya Hyun Sung dan Yeon Sung sama-sama nggak ngeh. Tapi di saat menyadarinya mereka eksklusif punya seribu pertanyaan. Siapa? Sejak kapan? Berapa umurnya? Apa pekerjaannya?
Ji Sung sendiri nggak mau ngasih tahu lebih detilnya. Belum saatnya.
Hyun Sung memakai mantelnya dan bersiap untuk berangkat kerja. Song Ah mengirim pesan dan memberitahu kalo ia sudah sampai. Hyun Sung tergesa-gesa untuk turun. Ih nyaris lupa menenteng tasnya. Ia melepas sandal rumahnya dan mengubahnya dengan sepatu. Sempet tak ulang-ulang nih adegan ini. Masa lepas sandalnya asal dilempar gitu aja buat sanggup secepatnya ketemu sama Song Ah.
Song Ah menanti Hyun Sung dengan menenteng dua gelas kopi. Ia menyampaikan salah satunya pada Hyun Sung. Hyun Sung mengambilnya kemudian menggenggam tangan Song Ah. Bahkan sambil menyetir juga masih gandengan.
Kamu nggak akan menyerupai ini hingga perusahaan, kan? Tanya Song Ah. Ia kalut seluruhnya akan tahu mereka sedang pacaran. Hyun Sung mengaku nggak andal dalam menyembunyikan perasaan. Song Ah menenangkan kalo ia akan lebih berupaya mudah-mudahan nggak ketahuan. Serahkan padaku.
Hyun Sung sedang memfotocopy. Setelah selesai ia menyerahkannya pada Song Ah. Song Ah mengambilnya kemudian kembali ke mejanya.
Saat menghasilkan kopi. Hyun Sung mau menyampaikan kopinya pada Song Ah namun secara tiba-tiba distributor An dan ketua tim Yoo datang. Sikap Song Ah eksklusif berubah. Ia bahkan nggak mau minum kopi lagi dan pergi.
Hyun Sung juga ikutan pergi. Agen An merasa kalo mereka sedang berlagak nggak pacaran. Ketua tim Yoo juga berpikir begitu. Akhirnya mereka berpura-pura untuk nggak tahu. Ih namun gemas. Mereka bahkan hingga menirukan yang dijalankan Hyun Sung dan Song Ah tadi.
Hyun Sung mengunjungi meja Song Ah dan memberinya kopi. Song Ah bergotong-royong menolak. Hyun Sung kemudian bilang perlu bantuannya
Hyun Sung menanyakan foundation apa yang sesuai untuk Renu Stick. Song Ah kayak kaget. Hyun Sung meledeknya kalo Song Ah menantikan hal lain. Song Ah membantahnya. Hyun Sung menanyakan apakah menantikan pacaran secara rahasia?
Song Ah cuma tertawa. Ia kemudian menanyakan apa Hyun Sung pernah membahas dengan tim penelitian? Hyun Sung memberitahu kalo mereka bilang yang mana saja boleh.
Mereka kemudian menjajal dengan memakai foundation yang Song Ah pilih. Hyun Sung merasa terlalu tebal alasannya merupakan terlampau banyak memakainya. Song Ah kemudian mengambil selembar produk pembersih dan memberikannya pada Hyun Sung.
Hyun Sung merasa puas dengan produk itu dan juga ingin menghasilkan yang menyerupai itu. Song Ah meyakinkan kalo Renu Stick niscaya juga akan sungguh bagus dan menyuruhnya untuk melakukannya dengan baik.
Keduanya meninggalkan ruang rapat. Song Ah menanyakan apa tim peneliti sanggup menegaskan kerahasiaannya? Ini berlainan dengan minyak. Hyun Sung pikor semestinya sanggup alasannya merupakan tim penyusunan rencana produk sedang bersiap.
Hyun Sung yang sudah beberapa langkah meninggalkan Song Ah secara tiba-tiba kembali dan mengajak Song Ah untuk kencan sehabis pulang kerja.
Kepala Kwon tiba dan mengabarkan ke Hyun Sung kalo tim Shorin juga menyiapkan untuk memproduksi Renu Stick. Hyun Sung terkejut dengarnya.
Hyun Sung kemudian menemui kepala Bagian Cho dan mengonfirmasi kalo Tim Shorin juga bermaksud untuk menjual Renu Stick. Awalnya kepala Bagian Cho mengabaikan Hyun Sung. Hyun Sung menekankan kalo timnya yang duluan ingin memasarkannya.
Kepala bab Cho malah memarahi Hyun Sung. Lagi pula berlainan merek, kenapa dengan itu? Lagi pula perusahaan dengan banyak merek menyerupai kita, dengan meneliti satu produk, kita sanggup memasarkannya di aneka macam merek.
Hyun Sung mengingatkan kalo itu bukan dari tim penelitian, itu idenya. Seenggaknya ia minta mudah-mudahan mereka mengendalikan kembali hari penjualan yang dijadwalkan di hari yang serupa dengan timnya.
Kepala bab Cho kembali memarahi Hyun Sung yang dinilainya berani berkomentar di bab merek lain. Meski tahu kau nggak sanggup melaksanakan hal yang paling dasar, haruskah saya yang mengajarimu?
BM Seo datang. Setali tiga duit dengan anak buahnya BM Seo juga merendahkan Hyun Sung. Apakah kau menyerupai ini alasannya merupakan terlalu lugu? Memutuskan merek lain dipasarkan atau enggak? Kamu kira ini kiprah kuliah? Bukankah kau bilang kau sungguh terang di mana posisimu? Sepertinya kau nggak tahu apa yang patut dan nggak patut dikatakan.
Puncaknya BM Seo nyuruh kepala Bagian Cho untuk mengabaikan Hyun Sung.
Karena nggak juga mendapatkan titik temu, jadinya Hyun Sung, kepala Kwon sama BM Seo bantu-membantu menemui manajer Jae Won. Ih dasar BM Seo ia malah bilang ke manajer Lee kalo Shorin memang bermaksud untuk menjual Renu Stick namun hal itu belum ditentukan dan kerikil hingga pada tahap planning aja. Pun kalo jadi nggak akan mempengaruhi KLAR. Secara merek dan pasar berbeda. Makara nggak akan ada problem besar.
Kepala Kwon nggak sependapat. Itu merupakan produk hasil pertandingan, seenggaknya mesti bahas dengan yang bertanggung jawab. BM Seo memotong, kalo menentukan untuk diluncurkan, niscaya akan didiskusikan.Sekarang masih dalam pertimbangan. Kenapa menerka saya sejahat itu?
Jae Won berupaya untuk menengahi dan mengajukan pertanyaan ke Hyun Sung bulan berapa kalian memasarkannya? Hyun Sung memberitahu kalo diperkirakan pertengahan bulan Desember.
BM Seo memotong, kalo sanggup tambah dengan penjualan produk gres di permulaan bulan desember, tahun ini sanggup menyingkir dari kenaikan kerugian. Jae Won jadinya menentukan kalo ia pikir apa yang BM Seo katakan ada benarnya, merek dan pasar berlainan menyerupai yang dikatakannya juga ada benarnya. Lagi pula ciri-ciri Renu Stick sungguh khas. Bukan produk yang nggak sanggup dipasarkan bareng merek lain.
Akhirnya Hyun Sung baiklah untuk memasarkannya bersama.
Mereka meninggalkan ruangan Jae Won. Kelak juga, berbagilah proses penjualan dengan tim kami. Kata BM Seo ke Hyun Sung dan kepala Kwon. Ih kepala Kwon gedheg banget lihatnya. Dasar andal merebut jasa orang.
Malamnya tim KLAR minum bareng untyk mengungkapkan kekesalan mereka pada BM Seo. Agen An aja kesal banget sama BM Seo yang senantiasa iri pada penjualan tim lain. Nggak punya susila bisnis dan menyebalkan. Ia hingga kepikiran kalo orang menyerupai dirinya sanggup menjadi BM.
Kepala Kwon membesarkan kalo distributor An sudah sanggup jadi BM dengan sifat yang dimilikinya sekarang. Agen An nyuruh kepala Kwon untuk menghimpun emosinya dan bilang ke manajer kalo itu nggak benar. Kalo perlu tarik kerah baju BM Seo.
Kepala Kwon merasa sanggup saja melakukannya. Tapi kalo ia dipecat apa distributor An mau membantunya menghidupi anak istrinya? Agen An eksklusif terdiam.
Hyun Sung menenangkan kalo apa yang kepala Kwon lakukan sudah cukup. Ia mengaku nggak papa. .
Ketua tim Yoo nggak sependapat. Ia percaya kalo Hyun Sung niscaya duka alasannya merupakan itu merupakan produk pertamanya dan ada orang yang meramparnya. Kalo Hyun Sung nggak sanggup melakukannya biar kita yang melakukannya. Kita akan membunuh BM Seo.
Agen Kang ikut memberi nasehat, hari ini puaskan rasa sedihmu, lupakan seluruhnya besok. Dalam kehidupan masyarakat, kita memang mesti melalui banyak hal. Apa yang ditanam, itulah yang didapat. Jangan masukkan ke hati. Yang lain eksklusif menatapnya heran. Agen Kang memberitahu kalo ia juga sanggup menyampaikan hal menyerupai itu. Ia kemudian menuangkan minuman untuk Hyun Sung.
Mereka menyayangkan kalo aja BM Lee, eh manajer Lee ada ia niscaya nggak akan berani bersikap menyerupai ini.
Jae Shin sendiri sedang di club untuk menjemput Hyo Jo. Iyo Jo sendiri sudah nggak sadar di saat Jae Shin sampai. Ia mengeluhkan mesti gini biar mau datang? Jae Shin membantunya bangun dan membawanya keluar.
Sampai di kendaraan beroda empat Jae Shin bilang ke sopir untuk ke tempat tinggal Jae Won namun Hyo Jo malah minta ke tempat tinggal Jae Shin. Di sanalah rumahnya sekarang.
Jae Shin nggak mau menyimak Hyo Jo dan tetap membawanya ke tempat tinggal Jae Won.
Dengan dibantu Jae Won, Jae Shin menenteng Hyo Jo hingga ke tempat tidurnya. Jae Won pikir Hyo Jo minum sama Jae Shin. Jae Shin membantah dan memberitahu kalo Hyo Jo minum sama temannya.
Jae Shin pamit. Jae Won berpesan mudah-mudahan Jae Shin mencarinya kalo ada perlu. Ia juga meminta mudah-mudahan Jae Shin lebih perhatian pada Hyo Jo meski ia tahu kalo Jae Shin lelah.
Jae Shin mengiyakan dan pamit.
Song Ah jalan berdua dengan Hyun Sung. Hyun Sung masih murung. Song Ah menggenggam tangannya dan menyampaikan untuk menggores kendaraan beroda empat BM Seo. Hyun Sung mengangguk dan nyuruh Song Ah untuk melakukannya, memeluknya.
Song Ah menyaksikan sekitar. Ia kemudian naik ke dingklik taman dan nyuruh Hyun Sung untuk tiba ke pelukannya. Hyun Sung tersenyum dan memeluk Song Ah.
Sedih? Hyun Sung mengangguk. Jangan terlalu dipikirkan. Sebenarnya ini menampilkan produk yang kau fikirkan sungguh bagus. Makara lupakan saja. Buatlah produk ini dengan baik. Meski di saat menghasilkan produk akan sungguh sibuk alasannya merupakan kebingungan, namun, sehabis produk itu sukses dibuat, maka akan sungguh bermakna. Kita masuk saja ke hal berarti ini. Hyun Sung mengangguk.
Song Ah melepaskan pelukannya. Ia masih merasa sedih. Ia akan membalasnya kalo bisa. Hyun Sung menanyakan apa Song Ah beneran akan menggores mobilnya? Lah Song Ah malah mau ban mobilnya dibocorkan juga.
Mereka tertawa bersama.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar