Tentangsinopsis.com – Sinopsis She Would Never Know Episode 11 Part 2, Untuk lihat dan membaca recap fullnya di goresan pena yang ini ya gaes. Sebaliknya gaes, Kalau Kamu ingin membaca Episode sebelumnya link ada di sini gaes.
Mendadak Song Ah terdiam. Dia mau bilang sesuatu tetapi nggak jadi. Hyun Sung mendesaknya hingga alhasil Song Ah mau ngomong. Alih-alih menjual Renu Stick, bagaimana jikalau dipakai di bab promosi? Namun, seumpama ini sungguh disayangkan, alasannya ini produk pertamamu.
Hyun Sung malah suka sama wangsit itu. Ia memuji wangsit Song Ah Sunbae sambil mencubit kedua pipinya. Nggak cukup itu doang Hyun Sung bahkan juga menggendong Song Ah. Sekarang Song Ah bukan cuman Sunbae tetapi Yeoja Chingu.
Song Ah cekikikan dan minta diturunin. Hyun Sung minta dicium dahulu gres beliau akan menurunkannya. Song Ah menurut dan melakukannya tetapi Hyun Sung masih kurang dan minta Ia jalankan itu lagi dua kali.
Pelan-pelan Hyun Sung mendudukkan Song Ah, cium mulai dari matanya meski Song Ah melarang. Beneran jangan? Tanyanya sehabis selesai. Lah habis itu malah Sing Ah yang melakukannya.
Esok harinya Hyun Sung menyodorkan wangsit itu je Kepala Kwon. Ia pikir alih-alih dijual, lebih baik jadikan selaku kado untuk dicoba pakai dulu. Kegiatan dan program konferensi di selesai tahun bulan Desember sungguh banyak. Bisa menghasilkan pembeli lebih sanggup mencicipi nilainya.
Agen An membenarkan, pembeli kosmetik niscaya akan sungguh menyukainya. Ditambah lagi perawatan dasar niscaya bagus. Sekarang animo dingin, begitu kering. Selalu membawanya seumpama bawa eye cream, memakainya di sekeliling mata dan pipi akan sungguh bagus.
Ketua tim Yoo juga merasa kalo itu wangsit bagus. Tapi apa Hyun Sung nggak duduk kendala secara ini merupakan produk pertamanya. Apa nggak akan murung kalo dijadikan souvenir?
Hyun Sung nggak masalah. Lihat respon pembeli, kemudian buat bungkusan resmi. Lebih baik dari dipasarkan tanpa pertimbangan, kemudian tak terjual dan bikinan dihentikan.
Kepala Kwon berniat untuk melaporkannya pada manajer Lee Jae Shin dahulu dan nyuruh Hyun Sung untuk minta arahan produk,
Agen An memuji wangsit Hyun Sung. Ia percaya kalo BM Seo akan sungguh murka nantinya. Diam-diam Hyun Sung nunjukin jempolnya ke Song Ah.
Kepala Kwon nelpon Jae Shin terkait wangsit dari Hyun Sung dan Jae Shin menyetujuinya.
Jae Shin kembali tiba ke kedai makanan yang waktu itu. Sayang ibu nggak ada. Nggak usang sehabis Jae Shin duduk, ibu tiba sambil bawa nampak kemudian menanyakan pesanannya. Jae Shin memesan pesan Gukbap.
Makanan Jae Shin datang. Ia menyendoknya dan ibu ada di meja sebelah sedang mengelap sendok. Tadinya Jae Shin mau pergi sehabis makan sesuap tetapi ibu menyuruhnya untuk kembali duduk dan makan lagi. Tunggu hingga ia selesai mengelap.
Keduanya kemudian bicara. Pertamanya ibu mengonfirmasi usia Jae Shin 35 tahun. Ia kemudian menjumlah sudah 22 tahun. Ternyata kemarin ibu sudah menduga kalo kemarin merupakan Jae Shin makanya ia nelpon Ibu Yumi. Ibu nggak nyangka kalo Jae Shin akan mencarinya.
Jae Shin menginformasikan kalo ia gres saja melaksanakan upacara pemakaman. Karena kecelakaan, Ayah… . Ibu malah bahagia dengar ayah meninggal. Seharusnya dari dulu. Ibu menanyakan apa Jae Shin tiba cuma untuk itu?
Jae Shin mengaku ingin tau dengan kehidupan ibu dan menanyakan apa ibu pernah menyesal? Ibu cuma tersenyum sinis. Menurutnya hidupnya masih lebih baik dibanding hidup dengan ayah. Ia menyaksikan performa Jae Shin yang lumayan. Ia pintar, jadi dibawah didikan orang seumpama dia, otakmu juga tak rusak.
Ada konsumen yang lain datang. Ibu bangun dan melayani mereka.
Jae Shin bangun dan keluar. Ibu secara tiba-tiba memanggilnya dan menanyakan untuk apa Jae Shin tiba dan menanyakan apa ia menyesal. Ibu melarang Jae Shin untuk tiba lagi untuk mencarinya. Anggap ia sudah mati dan ia juga nggak memerlukan anak.
Jae Shin nampak terluka. Ia berlangsung meninggalkan daerah itu.
BM Seo yang sudah mendengar ihwal Renu Stick yang mau dijadikan souvenir merasa keberatan. Secara timnya mau membuka produk itu tetapi tim KLAR malah mau memberikannya secara gratis
Kepala Kwon membantah. Bukan gratis tetapi mereka juga mesti berbelanja produk yang lainnya. BM Seo nggak mau tahu dan minta tim KLAR untuk menjual Renu Stick sesuai planning awal.
Hyun Sung membalikkan apa yang BM Seo katakan sebelumnya kalo pasar dan merek berbeda, semestinya nghak akan saling bertentangan. Jadu nggak akan masalah.
Jae Won tiba dan menengahi. BM Seo pribadi mengadu pada Jae Won. Mereka nggak akan sanggup menyeleksi harga jual kalo tim KLAR membuatnya souvenir.
Jika kalian jadikan souvenir, bagaimana kami hitung harga jual? Sedangkan mereka mesti menyingkir dari kenaikan kerugian.
Jae Won membenarkan apa yang BM Seo katakan dan menyuruhnya untuk memikirkannya dengan baik kalo ingin menjaga posisinya. Ia sesumbar kalo ia merupakan orang yang adil.
Saat menanti lift, Hyun Sung berjumpa dengan Jae Won. Di dalam lift Jae Won memuji Hyun Sung yang dinilainya sanggup diandalkan, bertanggung jawab, idenya bagus dan juga tegas.
Hyun Sung menginformasikan kalo ia banyak dibantu sama Song Ah Sunbae, ABM dari timnya. Ingat Song Ah Jae Won jadi kembali menyayangkan Song Ah yang waktu itu.
Sudah saatnya pulang kerja tetapi Song Ah masih sibuk mempersiapkan sampel untuk pelatihan. Karena setiap bulan, produk gres akan diluncurkan, sampel untuk training juga mesti dibentuk setiap bulan. Agen An nyuruh Hyun Sung untuk menolong Song Ah tetapi Hyun Sung malah mau pulang. Katanya beliau ada janji.
Song Ah juga nggak papa. Ia akan mengerjakannya sendiri.
Setelah Song Ah selesai memasukkannya ke dalam kotak dan mau membawanya ke ruangan lain untuk dimasukkan kedalam botol.yang lebih kecil, secara tiba-tiba ia kesusahan untuk membuka pintunya.
Tahu-tahu seseorang tiba dan membukakan pintu. Dan dikala ia berbalik orang itu merupakan Hyun Sung.
Keduanya kemudian mengerjakannya bersama. Rencananya Song Ah akan menghasilkan 500 buah. Pertama-tama memakai cekemek dulu. Ih Hyun Sung manja nih nggak mau memakai sendiri. Maunya dipakaiin sama Song Ah. Habis itu giliran Hyun Sung memakaikan celemek ke Song Ah biar bajunya nggak kotor. Meski bekerjsama Song Ah bilang nggak papa.
Song Ah minta ditali yang cantik. Hyun Sung mengikatnya dengan simpul kupu-kupu kemudian kupu-kupu nya keluar jadi tangan kupu-kupu dan terbang.
Hyun Sung sesumbar kalo beliau cocok pakai celemek alasannya bakir masak. Mau dimasukin apa? Ih Song Ah gemas. Ia menjamah pipi Hyun Sung dan tahu kalo tujuannya Hyun Sung mau ngundang ke rumahnya.
Song Ah nyuruh Hyun Sung untuk konsentrasi alasannya mereka ada di perusahaan. Ih dasar Hyun Sung Malah nanyain kapan Song Ah munculnya beliau mau masakin kuliner Korea, Asia, barat, Jepang kini masih kurang. Diantara Korea, Asia, dan barat… . A..yoh…yoh… . Kaget banget serasa mau lompat lihat ada Kepala Kwon di luar.
Kepala Kwon menghasilkan gambar wajah dengan dua mata kemudian menirukan tingkah terkejut mereka. Song Ah dan Hyun Sung tertawa kemudian lanjut kerja.
Yeon Sung makan sama suaminya dan koki Ryu. Dua lelaki itu nggak banyak bicara, terlebih suami Yeon Sung. Awalnya mereka ngomongin selera makanan. Restoran daerah mereka makan merupakan pilihan koki Ryu menyesuaikan dengan selera Yeon Sung dan Wu Hyun.
Seperti sebelumnya Yeon Sung masih pingin menjodohkan koki Ryu. Kali ini dengan orang di rumah sakit Wu Hyun. Seperti lazimnya Wu Hyun nggak pernah antusias.
Yeon Sung berupaya untuk ngasih tahu koki Ryu kalo suaminya memang suka akal-akalan nggak peduli. Koki Ryu mengaku sudah sudah biasa dengan hak itu. Nggak papa. Yeon Sung kemudian menanyakan dikala kuliah mereka.
Koki Ryu mengaku menyukainya dan sungguh ingin bermitra baik dengannya. Yeon Sung kemudian menanyakan dongeng mereka sanggup menjadi dekat. Wu Hyun nampak nggak tenteram dan nyuruh Yeon Sung untuk memesan dessert kalo sudah selesai makan. Ia mengingatkan kalo Ha Eun sedang menanti mereka.
Dalam perjalanan pulang Wu Hyun masih banyak diam. Yeon Sung menanyakan apa yang terjadi antara dirinya dan koki Ryu. Mereka nggak bicara dan bahkan ingin selesai lebih awal. Wu Hyun nengaku nggak lezat tubuh dan mengalihkan dengan menyalakan musik.
Hyo Jo mengajak Jae Shin untuk menyaksikan rumah gres mereka yang mau mereka tinggal ahad ini. Jae Shin mengingatkan kalo mereka sudah sepakat untuk tinggal di rumahnya. Toh mereka juga akan secepatnya pergi. Hyo Jo mengaku cuma ingin merubah situasi sekalian mencicipi kehidupan ijab kabul di rumah baru.
Jae Shin menyesalkan kalo harusnya Hyo Jo mendiskusikannya dengannya dan bukannya pribadi ngasih tahu. Hyo Jo mengingatkan kalo Jae Shin bahkan nggak pernah mengangkat telponnya gimana mau diskusi? Jae Shin meminta maaf dan menginformasikan kalo semua sudah diatasi.
Hal itu malah menghasilkan Hyo Jo semakin kesal. Jae Shin nggak memberitahunya masakan apa dan cuma bilang sudah diatasi. Rasanya seumpama ngomong sama tembok. Segitu sulitnya untuk jujur.
Jae Shin yang nggak mau lagi membahasnya bertujuan untuk pergi dan minta bicara lain kali. Hyo Jo memprotesnya yang kembali menjauhinya. Kalo mau begini, nggak perlu berkata padaku “Nggak akan membuatmu merasa nggak nyaman, dan saya akan baik padamu.” Kenapa sehabis memberi harapan, kau menyiksaku seumpama ini? Sampai kapan saya mesti memaklumimu?
Jae Shin kembali menghadap Hyo Jo. Apakah saya pernah memintamu memaklumiku? Kamu juga sungguh terperinci hubungan kita ini tidak normal, kan? Bagaimana kita memulainya? Kalo nggak suka begini, nggak semestinya kau makan obat hingga memaksa orang seumpama ini.
Hyo Jo berpikir kalo Jae Shin nggak akan melihatnya kalo beliau nggak melakukannya. Harusnya Jae Shin berupaya keras kalo sudah menerimanya. Mendadak Jae Shin membentak Hyo Jo dan bilang kalo beliau sedang berupaya tetapi nggak pernah sanggup bikin puas Hyo Jo yang terus memaksanya hingga jadi g#la. Dia mesti gimana lagi biar Hyo Jo sanggup puas????
Hyo Jo nggak terima apa yang Jae Shin bilang seakan semua salahnya tetapi apa ia mesti membisu saja dan mendapatkan semua permintaannya? Kalo cuma ini batasannya ia juga nggak butuh. Hyo Jo kemudian minta Jae Shin untuk mengakhirinya.
Sedetik kemudian Hyo Jo seumpama menyesal sudah mengatakannya. Jae Shin menanggapinya dan ia setuju.
Jae Shin teringat dikala Jae Won memintanya untuk mendapatkan Hyo Jo sehabis percobaan bunuh diri Hyo Jo dulu. Hyo Jo alhasil sadar dan mengulurkan tangannya pada Jae Shin. Jae Shin menyodorkan tangannya dan menggenggamnya.
Wu Hyun menyodorkan perawatan akupuntur pada tangan koki Ryu. Setelah selesai Koki Ryu menanyakan semalam nggak ada masalah? Ia cuma merasa nggak lezat mengabaikan Yeon Sung dan cuma ingin menjawabnya.
Wu Hyun menekankan kalo ia menemuinya alasannya ia merupakan temannya. Koki Ryu kayak merasa kecewa. Sesaat kemudian ia membenarkan kalo mereka teman.
Wu Hyun menasehati biar jangan berlebihan memakai pergelangan tangan. Jagalah dikala sanggup dijaga. Jangan hingga memburuk hingga nggak sanggup diobati. Ia kemudian keluar. Koki Ryu terdiam.
Habis telponan Hyun Sung ngasih tahu distributor Kang kalo bab Dae-jeon bilang akan mengadakan kegiatan. Mereka ingin kita sisakan 1.000 Aqua dan dua set souvenir. Boleh? Agen Kang menanyakan usulan Hyun Sung sendiri.
Menurut Hyun Sung, meski sanggup meraih 120% dari target, masih ada yang tersisa. Menurutku semestinya nggak duduk kendala jikalau menyodorkan 1.000 buah untuk mereka. Agen Kang kemudian nyuruh Hyun Kyu untuk memberikan. Agen Kang juga berpesan biar kelak Hyun Sung nggak perlu menanyakan padanya untuk hal seumpama ini, kau putuskan saja. Ia menyaksikan duduk kendala BM Seo Hyun Sung juga sudah sanggup menangani duduk kendala sendiri.
Hyun Sung mengiyakan dan berterima kasih.
Agen An memuji Hyun Sung selaku anggota termuda yang sudah mau lulus. Hyun Sung tersenyum memandang Song Ah. Ia kemudian memamerkan siapa pun kopi. Dia traktir. Mereka kemudian memesan kopi masing-masing.
Hyun Sung kembali berbelanja kopi bareng Song Ah.
Jae Won ke ruangannya dan memperoleh surat pengunduran diri Jae Shin di atas mejanya. Ia menelponnya dan mau mengonfirmasi tetapi Jae Shin nggak sanggup dihubungi.
Hyun Sung dan Song Ah hingga di kantor dan membagikan kopi yang dibelinya. Agen An, distributor Kang, ketua tim Yoo dan kepala Kwon mengambil kopi masing-masing dan menikmatinya.
Jae Won tiba dan menanyakan kapan Jae Shin datang. Kelimanya nggak tahu alasannya semestinya Jae Shin mulai melakukan pekerjaan besok. Jae Won kemudian pergi.
Hyo Jo masih tidur. Ia terbangun dikala Jae Won menelponnya dan menginformasikan yang terjadi. Seperti orang ketakutan ia meriksa lemari busana dan juga setiap kamar. Jae Shin nggak ada. Dia kemudian nelpon Jae Shin tetapi nomornya nggak sanggup dihubungi.
Perlahan Hyo Jo ingat apa yang diucapkannya semalam untuk menyelesaikan seluruhnya dan Jae Shin menyanggupinya.
Hari ini tim KLAR pulang terlambat waktu. Kepala Kwon ingin mengajak mereka untuk makan malam bareng tetapi nggak ada yang mau.
Setelah turun dari lift secara tiba-tiba Hyo Jo tiba ke perusahaan dan menghadang jalan Song Ah. Dengan wajah murka ia menanyakan Jae Shin pada Song Ah. Ia bahkan juga membentak Song Ah.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar