Tentangsinopsis.com – Sinopsis She Would Never Know Episode 8 Part 2, Yukk Lihatlah daftarnya di goresan pena yang ini. Bisa simak juga part 1 Episode sebelumnya link ada di sini.
Ayah Jae Shin tiba menemui Hyo Jo. Ia bahkan menanti di depan rumah Hyo Jo. Mereka bicara di dalam. Ayah berbincang Surat pernyataan hubungan keluarga pada Hyo Jo. Dengan argumentasi ingin dengan menantunya ia tiba ke sana. Hyo Jo sedikit heran gimana ayah sanggup mendapatkan alamatnya?
Ayah bilang itu nggak terlalu sulit. Setelah menyaksikan kabar ijab kabul mereka ayah mencari tahu dan mendapatkan alamatnya. Karena Hyo Jo akan menjadi menantu di keluarganya seenggaknya mereka mesti ketemu sekali. Kalo pertama kali ketemu di program ijab kabul tentu akan terasa aneh.
Hyo Jo kayak nggak suka ayah nanti tiba di program pernikahannya. Ayah membenarkan alasannya yakni Jae Shin yakni putranya satu-satunya. Ia menenangkan kalo penampilannya akan lebih baik dengan sedikit uang.
Hyo Jo pribadi menanyakan berapa banyak yang ayah inginkan? Ayah kayak terkejut mendengar pertanyaan Hyo Jo. Dengan nggak tahu aib ia menyebutkan 200 juta won aja. Ekspresi Hyo Jo secara tiba-tiba berubah. Kenapa ia mesti melakukannya? Apa ia terlihat mudah ditindas?
Ayah kembali berubah. Ia menekankan kalo ia tiba cuma ingin berjumpa saja. Hyo Jo meremehkan. Apa kini betul-betul nggak membutuhkannya?
Hyun Sung ketemuan dengan Jong Hyuk. Kaprikornus ceritanya kemarin Hyun Sung nggak sengaja meninggalkan kartu mengenalnya di wilayah Jong Hyuk. Kalo nggak ada itu ia nggak sanggup melakukan pekerjaan seharian. Jong Hyuk mengeluhkan Hyun Sung yang selaku karyawan perusahaan malah asal menaruh kartu pengenal.
Makanan datang. Hyun Sung mengaku nggak tenteram dengan lambungnya. Jong Hyuk meremehkannya. Ia sesumbar kalo dikala ia seusia Hyun Sung, … . Hyun Sung kayak dah tahu lanjutannya. Minum sekotak soju lambungnya juga nggak papa.
Jong Hyuk menyinggung senior Hyun Sung dan berpikir kalo Hyun Sung menyukainya. Begitu terang apa seniornya nggak menyadarinya? Ia mendesak Hyun Sung untuk secepatnya menyatakannya.
Hyun Sung nggak bisa. Harus lebih memperhatikan lagi makanya sanggup bareng menyerupai sekarang.
Yeon Sung dan Han Seo (mian kemarin nyebutin namanya kebalik😅) mengikuti kelas memasak. Mereka dan lainnya menyimak apa yang koki jelaskan sambil masak. Menunya mie dingin. Mereka dikenalkan dengan semua bahannya dan menyaksikan proses pembuatannya juga.
Saat penyuguhan ada kelopak bunga yang ditambahkan dalam masakan. Han Seo menyuapi Yeon Sung kelopak bunga itu. Rasanya enak.
Setelahnya seluruhnya berkumpul menikmati apa yang sudah koki masak tadi. Yeon Sung berbisik ke Han Seo kalo masakannya lebih enak. Han Seo juga merasa begitu ternyata.
Peserta di depan Yeon Sung menerka kalo mereka yakni pasangan. Dih bukan. Yeon Sung gundah jawabnya. Han Seo ngasih tahu kalo mereka teman. Teman yang sungguh baik.
Keduanya duduk bareng sambil menikmati kopi. Han Seo berterima kasih. Berkat Yeon Sung ia risikonya tahu bagaimana melakukannya. Dan perihal kelas memasaknya, ia akan menghubunginya setelah menyeleksi waktunya.
Han Seo juga meminta maaf atas insiden tadi. Ia cuma merasa nggak tenteram kalo bilang ia yakni teman dekat suami Yeon Sung. Yeon Sung nggak masalah. Mereka kemudian membicarakan perihal teman. Yeon Sung punya banyak teman dekat namun kini mereka sungguh sibuk mengorganisir anak. Ia menikah terlalu cepat. Dulu ia nggak sanggup ketemu alasannya yakni sibuk mengorganisir anak dan kini berbalik temannya yang sibuk mengorganisir anak. Meski ada ibu teman dekat Ha Eun namun rasanya beda sama teman.
Kalo Han Seo malah nggak punya teman dekat selain Wu Hyun, suaminya Yeon Sung. Sebenarnya Yeon Sung masih pingin berbincang-bincang namun ia mesti menjemput Ha Eun. Ia pun pamit.
Habis Yeon Sung pergi, Han Seo sanggup pesan dari Wu Hyun. Mereka ketemuan di kedai makanan Jepang. Han Seo tiba duluan. Keduanya berbasa-basj menanyakan kabar masing-masing. Wu Hyun kalo Han Seo ikut kelas masak sama Yeon Sung.
Han Seo membenarkan. Kalo kedai makanan doang sungguh membosankan. Wu Hyun memuji kedai makanan Han Seo yang sudah stabil dalam setengah tahun ini. Han Seo membenarkan. Dih kok situasinya gini ya???
Saatnya pulang kerja. Hyun Sung meninggalkan kantor bareng Song Ah. Wanita yang kemarin tiba lagi alasannya yakni Hyun Sung nggak membalas pesannya.
Dengan masbodoh Hyun Sung menjawab kalo nggak ada argumentasi untuk membalasnya. Ia kemudian mengajak Song Ah untuk pergi. Wanita itu menekankan kalo ia akan terus menemui Hyun Sung hingga Hyun Sung mau menemuinya.
Keduanya bicara berdua di suatu kafe. Se Yeon menanyakan perempuan yang bareng Hyun Sung tadi. Pacar? Hyun Sung nggak mau menjawabnya dan mau pergi. Mendadak Se Yeon bilang merindukannya. Hyun Sung kembali duduk dan mengingatkan kalo mereka sudah rampung menyerupai yanh Se Yeon inginkan.
Se Yeon berargumentasi kalo dikala itu ia masih terlalu muda. Kukira orang yang menemaniku sedih yakni yang terbaik. Namun, terus menyerupai itu, jadi sedikit lelah. Aku sungguh merindukan kau yang senantiasa berkata, “Nggak apa-apa, semua akan membaik.” Orang yang betul-betul kubutuhkan yakni kamu.
Hyun Sung menanggapinya sinis. Kamu nggak sanggup mencari seseorang dikala butuh, dan membuangnya dikala nggak butuh. Lagi pula, saya sudah menggemari orang lain, sungguh menyukainya.
Se Yeon pikir yang Hyun Sung maksud yakni perempuan tadi. Apakah beliau juga begitu? Sepemikiran denganmu? Hyun Sung menekankan kalo pada dasarnya ia nggak pingin kembali ke Se Yeon. Se Yeon meminta Hyun Sung untuk mendapatkan perasaannya. Ia nggak akan melepaskan perasaannya pada Hyun Sung cuma alasannya yakni cintanya yang bertepuk sebelah tangan. Sampai Hyun Sung merasa letih dikala itu harusnya sudah sanggup memaafkannya.
Hyun Sung menekankan kalo beliau nggak akan merasa lelah. Se Yeon kemudian menyatakan akan terus menemuinya alasannya yakni ia juga nggak akan merasa lelah. Hyun Sung menanggapinya sinis. Apakah kau menggemari orang dengan keangkuhanmu? Tapi bagi Se Yeon ia adan Se Yeon sama. Perasaan yang nggak diterima orang lain, sama-sama ialah keegoisan diri sendiri.
Karyawan kafe ibu mengepel lantai sambil menyaksikan video Wanita Nggak punya rumah. Kali ini membicarakan menggemari seseorang diam-diam. Wanita itu menyarankan agar perasaan menyerupai itu diabaikan saja. Karyawan ibu merasa kalo itu akan sulit.
Song Ah sedang bareng Ga Young menonton tv. Ih Song Ah termangu deh. Ia ingat dikala Hyun Sung pernah bilang kalo ia pernah mengalaminya. Hal yang serupa dengannya. Ia bertahan hingga akhir, memohon dengan sungguh nrimo dan berupaya keras. Tapi risikonya ia tetap ditinggalkan. Mungkinkan orang itu yakni perempuan tadi?
Hyun Sung masih di tempatnya sedang Se Yeon sudah pergi. Apa yang Se Yeon katakan sungguh membekas di pikirannya. Perasaan yang nggak diterima orang lain, sama-sama ialah keegoisan diri sendiri.
Song Ah mengirim pesan menanyakan apa ia nggak papa?
Keduanya kemudian ketemu sambil makan ramyeon di depan mini market. Melihat Hyun Sung belum makan malam hingga kini apa mereka ngobrol terus? Hyun Sung membantah. Nggak juga.
Song Ah menanyakan apa perempuan itu yakni perempuan yang sebelumnya pernah kau katakan? Datang mencarimu untuk balikan? Hyun Sung memuji tebakan Song Ah benar. Song Ah menginformasikan kalo itu terang banget. Kamu nggak membalas pesannya dan beliau masih tiba ke perusahaan untuk mencarimu. Orang menyerupai mereka niscaya akan menyerupai itu. Melukaimu, kemudian masuk ke pelukan orang lain. Kemudian kembali mencarimu lagi tanpa rasa bersalah. Dengan masuk akal menilai seluruhnya sanggup kembali. Ini lebih menghasilkan orang nggak sanggup berkata-kata. Mengacaukan hatimu lagi, ya?
Hyun Sung membantahnya. Nggak juga. Song Ah mrlarang Hyun Sung untuk bohong. Ia menyaksikan ekspresinya tadi. Hyun Sung menanyakan apa Sunbae mengkhawatirkannya? Song Ah membenarkan. Karena kau yakni juniorku yang paling kuhargai.
Suasana secara tiba-tiba berubah. Hyun Sung menaruh sumpitnya dan berganti serius. Bagaimanapun juga saya merasa saya terlalu serakah. Aku tetap sungguh menggemari Sunbae. Jarak yang Sunbae katakan, saya juga nggak ingin mematuhinya. Aku sudah berbohong. Karena meski menyerupai ini, saya juga ingin tetap ada di segi Sunbae. Jadi, mulanya ingin menyembunyikannya hingga akhir. Namun, pada risikonya tetap akan ketahuan. Dengan begitu, Sunbae akan terkejut lagi. Kamu akan merasa bersalah padaku lagi. Akan merasa terbebani olehku lagi. Aku nggak ingin menyaksikan Sunbae menyerupai itu. Jadi, saya menentukan untuk betul-betul menyerah. Aku sungguh akan menjajal menjauhimu. Karena Sunbae bilang bukan, maka saya niscaya bukan orang itu. Jangan terkejut alasannya yakni saya nggak menyerupai umumnya lagi. Juga jangan bersedih, alasannya yakni nggak sanggup menyerupai dahulu lagi.
Song Ah mengangguk sambil nangis.
Jae Shin kembali habis menemui teman-teman Hyo Jo. Hyo Jo berterima kasih alasannya yakni Jae Shin mau melakukannya. Ia mengambil minuman di kulkas dan menginformasikan kalo ia ketemu dengan ayahnya hari ini. Dia tiba ke studio dan mencarinya.
Jae Shin menanyakan kenapa Hyo Jo nggak memberitahunya? Hyo Jo mengaku nggak ingin mengusik Jae Shin. Tapi ia sulit mengatasinya. Jae Shin menyatakan kalo beliau bukan ayahnya lagi jadi kelak nggak usah memberinya uang.
Song Ah pulang. Ia ke kamar mandi dan mau menggosok gigi. Saat mau menyertakan pasta gigi ke sikat giginya ia teringat apa yang Hyun Sung katakan yang hendak mengalah dan menjajal untuk menjauhinya.
Paginya dikala menanti lift Hyun Sung beneran mempertahankan jarak dengan Song Ah dan itu nampak menyakitkan untuk Song Ah.
Siangnya dikala naik bus, Hyun Sung juga menghindarinya dan duduk di wilayah yang jauh darinya.
Saat Song Ah sedang berbelanja kopi. Ia berjumpa dengan rekannya dan diberitahu kalo, wangsit Chae Hyun Sung untuk produk gres kali ini cukup bagus. Ia ada di daftar nama PT. Email resminya kondusif dikirim besok dan ia diminta untuk menginformasikan Hyun Sung lebih awal.
Saat kembali ke kantor Song Ah ingin memberitahukannya namun ternyata Kepala Kwon dan biro An sudah memberitahunya. Song Ah mengucapkan selamat sekenanya.
Kepala Kwon bermaksud mengadakan program makan malam untuk merayakannya. Ih Song Ah sama Hyun Sung kesannya jauh banget.
Acara itu tiba. Di luar hujan. Kepala Kwon minta agar seluruhnya jangan ada yang pulang duluan. Mereka bersulang dengan cita-cita Hyun Sung sanggup juara satu.
Beberapa dikala kemudian kepala Kwon sudah mabuk banget dan tertidur. Ketua tim Yoo nyuruh Hyun Sung untuk mencari Song Ah alasannya yakni dari tadi nggak balik juga.
Hyun Sung selaku maknae nggak sanggup menolak dan pergi.
Habis Hyun Sung pergi, ketiganya kembali bergosip. Cinta bertepuk sebelah tangan, pendekatan atau sudah pacaran. Agen An kekeuh bilang cinta bertepuk sebelah tangan secara Hyun Sung sendiri yang bilang begitu. Agen Kang percaya kalo mereka pacaran secara pernah menyaksikan mereka gandengan tangan. Ketua tim Yoo ngga sih tahu kalo mereka sudah mengawali hubungan sejak dari Samcheok. Masa iya belum pacaran.
Mereka kemudian berpikir kalo mungkin cintanya bertepuk sebelah tangan kemudian pacaran kemudian putus kemudian pendekatan.
Hyun Sung menghampiri Song Ah yang berdiri di luar dan menanyakan nggak papa? Song Ah mengiyakan dan nanya balik. Hyun Sung bilang nggak papa.
Suasananya nggak enak. Song Ah mau kembali masuk. Mendadak ada kendaraan beroda empat lewat. Asa genangan air. Hyun Sung refleks memutar badan Song Ah dan melindunginya dibalik mantelnya biar nggak kena cipratan air. Hehe klasik ya😅
Sedetik kemudian Hyun Sung melepaskannya dan meminta maaf. Song Ah mengiyakan kemudian masuk.
Hari ini Song Ah tiba lagi ke kampus untuk melaksanakan pelatihan. Karena sesi pertama belum selesai, ia diminta untuk menunggu. Ia pun menanti di ruang kelas sambil mempersiapkan materi.
Hyun Sung masuk. Harusnya yang tiba biro An. Tapi ternyata biro An pergi alasannya yakni ada sedikit problem dengan produk baru. Dan seperginya penyerahan salah satu materi embel-embel botol mesti diundur.
Hyun Sung diduk di bangku depan Song Ah. Song Ah berbasa-basi menanyakan antisipasi PT.
Song Ah sanggup pesan kalo pelatihannya nyaris selesai. Ia diminta masuk 5 menit lagi. Ia bangun dan mempersiapkan bahannya. Saat hendak pergi secara tiba-tiba ia balik lagi dan menghadap Hyun Sung. Jika saya benci menyerupai ini, apakah saya sungguh jahat? Jika saya benci alasannya yakni nggak sanggup bertanya, “Apakah ada yang sanggup kubantu?” Jika saya benci di antara kita nggak ada bunyi canda tawa lagi, kini bahkan menatapmu pun butuh keberanian. Jika saya benci menyerupai ini, saya sungguh jahat, kan? Namun, lebih baik saya jadi jahat saja. Kamu jangan pergi. Jangan menjauh dariku.
Hyun Sung terdiam menyimak semuanya.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar