Tentangsinopsis.com – Sinopsis She Would Never Know Episode 9 Part 2, Baiklah, Kamu juga bisa menyimaknya perihal daftar lengkap di goresan pena yang ini. Apabila ingin simak Episode sebelumnya link ada di sini.
Ji Sung sedang meriksa gaunnya. Jae Won mengirim pesan dan memintanya keluar. Ternyata Jae Won ada di depan. Dia ngasih salad sama roti lapis juga sebuket bunga buat Ji Sung.
Awalnya Jae Won mau pribadi pulang tetapi alasannya merupakan Ji Sung nyuruh masuk akhirnya ia ikut.
Ji Sung sedang bersiap untuk Pop-up Store di mall. Karena saya ingin tahu apakah jalan yang kuambil sendiri ini benar atau tidak. Kaprikornus saya ingin berdiri di depan lebih orang banyak. Namun, saya sedang menyesal, alasannya merupakan menurutku persiapanku tak cukup. Persiapan mental untuk tak disukai. Klien dahulu tiba ke tokoku alasannya merupakan suka gaunku, tetapi kini saya perlihatkan gaun ini pada semua orang. Pasti akan ada yang bilang, “Ya ampun, cuma ini saja begitu mahal, bajunya tak begitu bagus.” Jika saya menawan kerah bajunya, bagaimana? Sebenarnya saya cukup gegabah.
Jae Won nyuruh Ji Sung untuk melakukannya dan ia akan mengatasinya buat Ji Sung. Ji Sung pikir Jae Won akan mengeluarkan duit banyak ganti rugi nanti. Jae Won mengingatkan kalo ia cukup berkemampuan. Kamu buat saja duduk kendala semaumu. Asalkan kau berikan saya status sehingga saya bisa menanggung akibatnya. Mulai dari pacar saja.
Ji Sung tersenyum dengarnya. Jae Won menanyakan apa Ji Sung juga bisa buat jas pria?
Sesaat kemudian Ji Sung sudah mengukur Jae Won. Biasanya mesti tunggu beberapa bulan. Namun akan secepatnya kubuatkan untukmu. Jadi, akan kuhitung mahal. Jae Won nggak masalah. Kamu boleh memerasku.
Dan di saat Ji Sung mengukur lingkar dada sama lingkar perut Jae Won menjadikannya gugup. Ia maju lah Ji Sung malah mundur. Sampai pada langkah ketiga kalo hingga Ji Sung nggak mengelak maka ia akan bertindak.
Apakah ini yang kau maksud? Tanya Ji Sung dan pribadi mencium Jae Won. Jae Won seakan membenarkan dan menampilkan versinya.
Hyun Sung akhirnya bangkit dan mendapati handuk di dahinya jatuh. Ia turun dan menyaksikan Song Ah tidur di sofa. Ia mengambil selimut dan menyelimutinya kemudian menatapnya. Ia juga menyibakkan poni Song Ah.
Song Ah bangkit dan pribadi meriksa dahi Hyun Sung. Demamnya sudah turun. Hyun Sung bahagia Song Ah mengkhawatirkannya. Ia memarahi Hyun Sung yang nggak bisa mempertahankan diri. Dimarahi menyerupai itu malah menghasilkan Hyun Sung senang.
Song Ah mau mengambil obat. Hyun Sung meminta Song Ah untuk pelan-pelan. Namun, kalau kau tiba ke sampingku, akan kuperlihatkan keindahan cinta yang bergotong-royong padamu.
Song Ah akhirnya pulang. Tadinya ingin rahasia tetapi ternyata malah tertangkap berair sama Ga Young. Ia berkelit kalo ia habis jalan santai.
Esok paginya Hyun Sung sudah sehat dan sudah berangkat kerja. Ia menyaksikan Song Ah dan menghampirinya. Ia mengajak Song Ah untuk makan bareng dikarenakan sudah menjaganya.
Jae Won menyaksikan ruangan Jae Shin dan merasa kalo itu lebih baik dari miliknya. Jae Shin menyampaikan untuk menukarnya tetapi Jae Won menolak. Hyo Jo akan murka nanti.
Jae Shin mau pergi untuk menemui presdir. Jae Won menyinggung BM Seo untuk mengambil alih posisi Jae Shin sebelumnya. Jae Shin nggak mempermasalahkannya. Mereka akan membicarakan lebih lanjutnya nanti malam sambil minum.
Jae Shin mau pergi dan malah lihat ayah di depan perusahaan sedang menghasilkan keributan. Ayah pribadi menghampiri Jae Shin begitu melihatnya.
Jae Shin menyampaikan kalo ia nggak punya duit buat ayah lagi. Tapi ternyata ayah mau ngasih tahu kalo ia mendapatkan ibunya.
Keduanya kemudian bicara. Ayah mengajak Jae Shin untuk menemui ibu tetapi Jae Shin menolak. Ayahnya mengambil uangnya dan ibunya membuangnya ke wilayah yang kotor kemudian meninggalkannya. Ia menekankan kalo ia sukar nggak punya orang bau tanah lagi.
Ayah menghujat Jae Shin yang mencampakkan orang tuanya setelah menjadi menantu orang kaya. Ia meremehkan kalo Jae Shin cuma akan menjadi budak mereka. Dan di saat nggak memiliki faedah lagi mereka akan membuangnya.
Jae Shin yang murka membalikkan kalo ayahlah yang menghasilkan nya menjalani kehidupan menyerupai ini. Ia meminta ayah untuk menghilang dari hidupnya. Ayah yang kesal menyimpan Jae Shin kalo ia akan mendapat hukumannya.
Jae Shin nggak peduli dan masuk ke mobilnya kemudian meninggalkan ayah.
Yeon Sung sama Koki Ryu sedang menyusun santapan selanjutnya. Setelah selesai Koki Ryu mengajak Yeon Sung untuk minum bir segelas. Ia mengambil gelas dan botol minumnya tetapi nggak mendapatkan pembuka botolnya. Akhirnya Yeon Sung yang membukanya pakai sendok. Koki Ryu aja hingga terkejut lihatnya.
Sambil minum keduanya malah ngomongin Wu Hyun, suaminya Yeon Sung. Saking makannya Yeon Sung malah curhat. Wu Hyun suka nggak menjawab kalo ia ngajak ngomong. Seperti bicara sendiri. Ia bahkan hingga murung alasannya merupakan hal itu nggak bisa dihindari. Harusnya ia mengungkapkan perasaannya agar ia tahu kalo ia mencintainya dan memperhatikannya.
Koki Ryu membenarkan kalo Wu Hyun penduduknya membosankan. Tapi ia tahu kalo Wu Hyun. Sangat mengasihi Yeon Sung. Merasa tenteram dengannya Yeon Sung kemudian meminta koki Ryu untuk menjadi temannya.
Yeon Sung kemudian menjemput Ha Eun. Karena tadi habis minum jadinya ia nggak bawa mobil. Sambil jalan Yeon Sung dongeng kalo kini ia punya teman dekat menyerupai Ha Eun. Teman yang dapat menemaninya makan dan bicara.
Ha Eun kayak kasihan sama ibunya yang selama ini ternyata nggak punya teman.
Ibu secara tiba-tiba nelpon Song Ah dan menanyakan kapan ia pulang. Ternyata ibu ada di Seoul dan kini bahkan sedang masak di rumah. Song Ah yang nggak suka ibu tiba malah bilang kalo ia ada komitmen makan.
Ibu nyuruh Song Ah untuk nggak ikut tetapi Song Ah malah mematikan telponnya dengan argumentasi mau kerja.
Ayah Jae Shin minum di rumah sambil mengeluhkan perilaku Jae Shin. Mendadak di luar ada polisi dan menyuruhnya keluar.
Ayah panik. Ia mengambil uangnya di dalam lemari. Dan di saat ia polisi itu mau masuk, Ayah pribadi keluar di di saat yang bersamaan. Mereka kemudian memburu ayah.
Akhirnya Song Ah pulang dan makan sama ibu. Ibu bilang mau tinggal sementara sama Song Ah. Song Ah yang nggak suka nyuruh ibu untuk secepatnya kembali. Gimana sama kafe? Ibu menginformasikan kalo ia sudah menutupnya.
Ibu minta Song Ah untuk ngambil cuti. Dia ingin belanja bersamanya dan pergi ke pulau Jeju. Song Ah malah memarahi ibu. Dia bukan orang yang senggang ia mesti bekerja. Ibu nggak bisa seenaknya mengaturnya. Ibu mengeluhkan Song Ah yang nggak pernah oke kalo ibu minta sesuatu.
Song Ah membalikkan ibu yang suka seenaknya. Datang tanpa bilang. Nyuruh ia membatalkan janji. Ia nggak tinggal sendirian tali ibu malah mau tinggal. Ibu merasa nggak papa alasannya merupakan itu Ga Young. Mereka juga pernah ketemu. Ibu jadi berpikir kalo Song Ah sudah punya pacar. Ia nggak membolehkan dan nyuruh Song Ah untuk putus.
Song Ah kesal dan mau pergi. Ibu secara tiba-tiba ngasih tahu kalo hidupnya nggak usang lagi. Ia mengidap kanker. Seketika Song Ah terdiam.
Sesaat kemudian Song Ah telponan. Habis telponan ia ngasih tahu ibu kalo kata dokter yang ia kenal tingkat kemungkinan mioma jadi kanker itu nggak tinggi dan nyuruh ibu untuk melaksanakan operasi. Ia akan menghasilkan komitmen besok.
Ibu nggak mau dioperasi. Dia takut kalo itu kanker. Dia takut dibius dan nggak bangkit lagi. Song Ah melarangnya untuk operasi. Dan harusnya ibu nggak sukar ngasih tahu ia tadi. Ibu jadi memarahi Song Ah yang nggak peduli padanya. Kalo ayah niscaya sudah melarangnya. Ibu pikir Song Ah memang sudah punya pacar. Song Ah ingin menikah dengannya dan meninggalkan ibu. Ayah sudah meninggalkannya dan kini Song Ah nggak peduli dengannya dan mau meninggalkannya.
Song Ah muak dengar ibu nyebut-nyebut ayah mulu. Padahal ibu tahu kalo ayah menduakan tetapi masih terus membicarakannya. Ibu tetap membela ayah. Song Ah kembali menyinggung hari itu. Ibu terang melihatnya tetapi masih akal-akalan nggak tahu. Selalu nyebur ayah ayah ayah.
Ibu terkejut Song Ah juga tahu dan menyesalkan kenapa nggak memberitahunya? Song Ah murka dan nyuruh ibu untuk melupakannya. Jangan melampiaskan padanya dan mengikatnya. Song Ah nangis.
Ga Young pulang. Song Ah nggak bisa menahannya lagi dan pergi.
Saat itu jam pulang sekolah. Song Ah mencari ayahnya di ruang guru tetapi nggak ada. Ternyata ayah ada di ruang musik. Sedang bermain piano. Ia mengintip dari pintu dan berapa kagetnya ia di saat menyaksikan kalo ayahnya bareng perempuan lain.
Malamnya Song Ah nggak bisa konsen belajar. Dan di saat ayahnya pulang ia pribadi mematikan lampu dan akal-akalan tidur.
Hari pulang sekolah lainnya. Song Ah hingga rumah tetapi ibu nggak ada. Di arasmeja ada catatan kalo ibu mengirim sandwich untyk ayah.
Saat itu juga Song Ah berlari ke sekolah dan mendapati ibu ke luar dari gedung. Wajahnya nampak frustasi berat tetapi ibu bilang nggak papa dan mengajaknya pulang. Katanya ayah nggak ada di sekolah.
Song Ah yang sedang berlangsung secara tiba-tiba berhenti.
Beberapa di saat kemudian Song Ah ada di depan rumah Hyun Sung. Hyun Sung datang. Song Ah bilang kalo ia ingin makan es krim dan keingetan sama Hyun Sung.
Hyun Sung menangkap kalo Song Ah sedang ada duduk kendala dan habis nangis tetapi Song Ah membantahnya. Nggak ada yang perlu ditangisi.
Hyun Sung tahu-tahu meluk Song Ah. Mulai kini saya nggak mendengar apa pun dan nggak ada yang melihatmu. Jadi, kau boleh menangis di sini.
Saat itu juga tangis Song Ah pecah. Ia menumpahkan semua tangisnya dan Hyun Sung memeluknya hangat.
Setelah merasa lebih tenang, Hyun Sung meniadakan air mata Song Ah dan mengajaknya untuk makan es krim. Dan secara tiba-tiba Song Ah bilang kalo ia menggemari Hyun Sung. Dia bahkan hingga mengulanginya.
Keduanya saling tatap kemudian tersenyum. Akhirnya jadian juga episode 9.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar