Tentangsinopsis.com – Sinopsis Love (ft. Marriage and Divorce) Episode 11 Part 1, Daftar recap secara eksklusif dapat disimak lewat link di goresan pena yang ini gaes. Kalian ini juga dapat mengenali Episode sebelumnya baca di sini.
Yu Sin sama Ami berada di bar. Ami menanyakan waktu yang paling senang dalam hidupnya. Yu Sin nggak tahu niscaya lantaran itu terjadi beberapa kali. Ami berpikir kalo Yu Sin merupakan lelaki yang bahagia. Yu Sin cuma balik dan manggil Ami Agassi.
Aku merasa asing lantaran ini pertama kalinya beliau diundang begitu. Yu Sin memberitahu kalo di Korea sudah umum. Dan waktu yang paling senang unyuk Ami merupakan di saat diterima di UCLA. Yu Sin sama sekali nggak nyangka lantaran ia menyaksikan kalo Ami menyerupai orang yang senantiasa bahagia.
Secara nggak sengaja Ami manggil Yu Sin pak dokter. Ih lupa. Akibatnya ia mesti minum. Mereka kemudian membicarakan ihwal berkuda. Yu Sin prospektif akan mengajari Ami berkuda. Kalau kau masuk dunia hiburan, berkuda merupakan hal dasar. Lalu berenang, mengemudi, golf, menari. Yu Sin menanyakan apa ia dapat menari? Ia pernah bilang kalo nggak begitu suka menari.
Ami mengiyakan dan nggak sengaja manggil dokter Yu Sin lagi. Ia mengambil gelasnya dan mau minum lagi tetapi Yu Sin secara tiba-tiba menahannya. Ia memaafkannya kali ini. Ami kemudian mengajak Yu Sin ke klub. Dia mengaku ingin tau dengan klub di Korea.
Yu Sin bilang lain kali aja. Ami pikir lebih baik ketimbang ia pergi dengan orang lain. Yu Sin mengangguk membenarkan. Ami mengonfirmasi kalo Yu Sin nggak menikahi cinta pertamanya. Yu Sin mengiyakan.
Ami kemudian menanyakan siapa cinta pertamanya? Yu Sin merasa kalo ia mujur lantaran menua bareng dengan cinta pertamanya. Ami pikir Yu Sin menikahi cinta pertamanya. Yu Sin membantahnya dan memberitahu kalo beliau ibunya, ibu yang membesarkannya bukan ibu yang melahirkannya. Ami merasa nggak habis pikir. Seperti drama Korea saja. Bagaimana dapat kau jatuh cinta pada ibu yang membesarkanmu? Aku percaya itu cinta lantaran beliau ibumu. Tapi niscaya bukan cinta pertama. Menurutku itu nggak benar.
Yu Sin memberitahu kalo sama menyerupai anak wanita yang ingin menikahi ayahnya. Ami menanyakan apa istrinya tahu kalo cinta pertamanya merupakan ibu tirinya? Yu Sin ternyata nggak peduli ihwal itu. Yang paling penting untuknya, mereka hidup selaku keluarga yang bahagia.
Ami beralih menanyakan ibu kandungnya. Aku pernah bilang kakakku meninggal di saat saya tujuh tahun. Ibu kandungku juga. Ibu dan kakakku tidak akan kesepian. Saat hidup, mereka juga ibu-anak yang saling menyayangi. Meninggal pun bersama.
Mendadak Ami menaruh tangannya di pipi Yu Sin seakan ingin meminimalkan kesedihannya. Ia mengonfirmasi kalo kata-kata “Nggak ada jiwa yang tak terluka” itu benar. Yu Sin menyingkirkan tangan Ami dan memintanya untuk menceritakan semua dongeng lukanya dan mengingatkan kalo ka seorang dokter, seorang psikiater.
Ami membenarkan kalo Yu Sin merupakan dokter, tetapi ini bukan kantormu. Ia menanyakan Yu Sin orang menyerupai apa menurut psikoanalisis selaku seorang dokter.
Yu Sin mulai menerangkan kalo dalam psikoanalisis, insan terbagi dalam Klaster A, B, atau C.
Klaster A punya skizofrenia, penyakit disorganisasi jiwa.
Klaster B punya kecenderungan dramatis. Sifat narsistik mereka besar dan punya gangguan kepribadian antisosial.
Klaster C merupakan orang yang condong bergantung pada orang lain atau suka menyingkir dari interaksi sosial.
Yu Sin mengaku nggak tergolong ketiganya. Ami juga merasa sama. Yu Sin memberitahu kalo Ami tergolong Klaster B lantaran sedikit narsistik. Ami kesal dan menghantam lengan Yu Sin. Yu Sin tersenyum dan memberitahu bukan dalam artian buruk. Wanita juga butuh sifat itu.
Ami menanyakan Yu Sin orang menyerupai apa kalo bukan A, B, atau C? Yu Sin pikir apa yang saya fikirkan mungkin berlainan dengan ia dalam asumsi orang lain. Ami memintanya untuk menghindar. Yu Sin membantah kalo beliau menghindar. Menurut Ami, menyerupai ucapan Socrates, “Ketahuilah dirimu.” Sebagai seorang psikiater, ia percaya kalo Yu Sin sungguh mengerti dirinya sendiri.
Yu Sin merasa kalo ia ramah. Ia sudah hidup secara benar dan beretika, ia juga suka semuanya dalam spektrum hitam dan putih. Sisanya beliau nturuh Ami untuk menilainya sendiri. Ia menanyakan apa Ami ingin mengenalnya? Ami mengangguk mengiyakan dan gimana dengan Yu Sin sendiri? Yu Sin memberitahu kalo abang senantiasa menyimak adiknya.
Yu Sin menghela nafas dan bilang akan mengirim Ami sambil mendaratkan tangannya di bahu Ami. Ia menanyakan apa Ami merasa letih dan menampilkan untuk membelikannya obat tetapi Ami menolak.
Keduanya tertidur di bangku belakang mobil.
Ayah berada di kendaraan beroda empat membayangkan apa yang dibilang ibu sama Hye Ryeong tentangnya. Ibu mengeluhkan ayah yang nggak mengkhawatirkan sendinya yang sakit tetapi mengirim anjing yang kakinya nanah ke tempat tinggal sakit. Apalagi ayah menjinjing anjingnya ke Dokter Cho dan bukan klinik hewan?
Hye Ryeong membenarkan kalo itu nggak masuk akal. Ibu merada kalo nggak akan cukup satu jilid kalo beliau menulisnya. Ibu juga kesal lantaran ayah nggak pernah ingat ulang tahunnya dan menuduhnya menghamburkan uang. Hye Ryeong merasa kalo duit memang untuk dihabiskan. Ibu menyampaikan kalo ayah bilang beliau yang menciptakan dan ibu yang menghabiskan.
Padahal untuk keluarga sendiri. Bela Hye Ryeong.
Ibu mengaku melaksanakan semuanya untuk dia, bersih-bersih dan memasak. Ia dapat saja menagihnya. Hye Ryeong membenarkan dan nyuruh ibu untuk menagih alasannya sudah mengurusnya. Lima juta won per bulan, maka 60 juta won setahun, atau 600 juta won satu dekade. Ibu menginformasikan kalo mereka menikah 41 tahun. Hye Ryeong menjumlah kalo kerja 24 jam sehari, dapat meraih tiga miliar won.ibu kesal lantaran ayah senantiasa mementingkan anjingnya.
Hadeuh ayah sakit kepala mikirin ibu.
Ami menyandarkan kepalanya di bahu Yu Sin dan bilang nggak akan pernah melewatkan malam ini.
Ibu berganti pakaian. Hye Ryeong dan Sa Hyun masuk. Sa Hyun menaruh pemanas di bawah wilayah tidur ibu. Hye Ryeong menampilkan pelembab udara tetapi ibu menolak lantaran akan menjadi nggak segar di saat bangun nanti.
Mendadak ada yang datang. Hye Ryeong pikir tetangga depan rumah. Ia dan Sa Hyun keluar dari kamar ibu. Ternyata yang tiba merupakan ayah. Ia menanyakan ibu. Hye Ryeong memberitahu kalo ibu mau tidur. Hye Ryeong memerintahkan ayah untuk melepas mantelnya dan menanyakan apa ayah sudah makan?
Sa Hyun pikir ayah nggak dapat makan. Ayah memberitahu kalo beliau sudah makan di rumah duka. Sa Hyun menanyakan siapa yang meninggal rapi ayah bilang kalo ceritanya panjang dan nyuruh Sa Hyun untuk nyuruh ibu keluar.
Hye Ryeong bermaksud untuk mempersiapkan makanan untuk ayah tetapi ayah menolak lantaran ia mau eksklusif pulang. Hye Ryeong memberitahu kalo ibu masak sup kepiting pedas. Ih dalam hati ayah sinis. Ibu bahkan nggak peduli beliau makan apa enggak.
Ibu tiba dan berpura-pura mengajukan pertanyaan ada apa? Ayah memberitahu kalo ia mampir sehabis melayat. Ibu menanyakan siapa yang meninggal? Ayah bilang ibunya pak Park. Ibu nggak tahu. Pak Park yang mana? Ayah kesal. Ibu nggak kenal mereka dan menyuruhnya untuk ganti baju.
Ibu yang nggak mau pulang nyuruh ayah untuk secepatnya pulang. Ia mau mengelola bawah umur hingga beberapa hari. Hye Ryeong menanyakan Ayah mau teh madu atau buah? Ayah menolak. Ibu nyuruh Hye Ryeong untuk membawakan air dingin. Dalam hati beliau membatin biar ayah sadar.
Ayah kembali mengajak ibu pulang dan merasa kalo ibu cuma menyibukkan anak-anak. Hye Ryeong kembali membawakan air. Ibu menanyakan apa ia merepotkan? Hye Ryeong membantah.
Sa Hyun meminta ayah untuk menginap. Ibu melarang dan memberitahu kalo ayah nggak dapat tidur selain di rumah. Hye Ryeong juga meminta ayah untuk menginap.
Ibu dongeng dengan melebih-lebihkan ihwal perhatian ayah pada Dongmi dan menanyakan kondisi Dongmi sekarang. Sa Hyun paham kalo ibu murka lantaran problem itu.
Ayah memerintahkan ibu untuk bersiap pulang. Ibu akal-akalan menguap dan nyuruh ayah aja yang pulang. Ia kemudian meninggalkan mereka dan kembali ke kamar.
Sa Hyun dan Hye Ryeong kembali meminta ayah untuk menginap. Ayah nggak dapat lantaran beliau nggak bawa baju tidur. Sa Hyun menenangkan kalo ayah dapat memakai bajunya.
Ayah mengundang ibu dan minta disiapkan makan tetapi ibu malah nyuruh Hye Ryeong untuk melakukannya.
Yu Sin pulang dalam kondisi kurang sadarkan diri dan dipapah sama Pi Young hingga ke kamar. Ia eksklusif tidur di kasur. Pi Young memintanya untuk ganti baju dulu. Hhh ia cuma dapat menghela nafas.
Seo Ban teringat pertemuannya dengan Gabin kemudian nelpon seseorang. Kamu di rumah? Kapan pulang? Mau apa ke Singapura? Ayo, kita makan bersama.
Pi Young membawakan minuman untuk Yu Sin dan bahkan memikirkannya juga. Katanya kau nggak minum-minum. Yu Sin menawan Pi Young dan mengajaknya tidur. Pi Young menolak dan menyuruhnya mandi.
Lah, Yu Sin malah minta dimandikan. Pi Young prospektif akan memastikannya kalo Yu Sin mau jalan ke sana. Lah habis itu Yu Sin malah minya dibawakan handuk basah. Pi Young cuma tersenyum. Memangnya kau bocah?
Yu Sin memberitahu kalo hari ini beliau menjadi bocah. Anak laki-lakimu. Pi Young tertawa mendengarnya. Ia menanyakan kenapa Yu Sin minum? Yu Sin berargumentasi kalo beliau diajak dan nggak dapat menolak. Ceritanya panjang.
Ayah masuk ke kamar ibu. Ibu murka lantaran ayah datang. Ayah berargumentasi kalo beliau mampir sehabis melayat. Ibu tahu kalo ayah bohong. Ibu menyarankan biar ibu menua dengan baik dan terhormat. Jangan perlihatkan ini terhadap anak-anak.
Ibu merasa nggak ada yang salah dengannya. Ayah mengungkit kalo ibu cemburu pada hewan. Ibu merasa nggak habis pikir dengarnya dan nyuruh ayah membayangkan kalo menjadi dirinya. Apa ia mesti beli anjing juga?
Ayah memperbolehkan. Ibu menanyakan gimana kalo ia cuma peduli pada anjing dibanding Pan Mun Ho? Ayah melarang ibu menyebut nama suaminya yang mulia. Ibu nyuruh ayah untuk bersikap mulia kalo pingin diundang mulia. Ayah mengungkit kalo ibu dapat hidup glamor berkat dirinya.
Ibu membantah kalo itu berkat ayahnya ayah. Berkat tanah ayahnya ayah. Ayah menyudahi dan mengajak ibu untuk pulang besok. Ibu tidur dan nyuruh ayah untuk pulang sendiri. Ayah merasa kalo ibu sungguh keras kepala. Ibu mengaku nggak peduli dan mengaku nggak senang menyaksikan ayah tengah malam begini. Ibu bahkan menyindir ayah yang nggak mengkhawatirkan Dongmi?
Ibu nggak percaya ibu nggak punya harga diri. Kenapa cemburu pada anjing? Ibu mengaku benci tubruk verbal dengan ayah. Mulutnya sakit. Nggak ada gunanya ia bicara banyak lantaran ayah nggak akan berubah.
Ayah merasa kalo ibu nggak tahu betapa beruntungnya dirinya. Ibu membantahnya. Dikira beliau beruntung? Ia menampilkan kalo ayah sering mfkukau hatinya. Ia bahkan nggak lebih bermanfaat ketimbang anjingnya ayah. Ibu memerintahkan ayah untuk pulang besok pagi lantaran ia mesti memberi makan Dongmi. Hewan yang nggak dapat bicara itu bisa kelaparan.
Ayah santai lantaran di rumah ada ahjumma. Ibu menyindir apa ahjumma mengirim anjingnya ayah ke tempat tinggal sakit? Ibu memerintahkan ayah untuk memberi makan Dongmi dengan tangannya sendiri. Ibu mengeluhkan ayah yang dilayani olehnya tetapi ayah maka berdedikasi pada anjingnya.
Ayah membantahnya dan mengingatkan kalo beliau tidur sama ibu dan bukan sama Dongmi. Ibu nyuruh ayah tidur sama Dongmi sekarang, saling menjilat. Ayah minta ibu untuk berhenti.
Ibu memberitahu kalo ia nggak akan begini kalo ayah nggak keterlaluan. Ia menyesalkan ayah yang hingga merangkak ke sana dan memperburuk kondisi. Ayah membantah kalo beliau merangkak dan sesumbar kalo beliau tiba dengan naik kendaraan beroda empat Benzi L-Class. Dengan santainya ibu nyuruh ayah untuk enyah pakai Benzi L-Classnya.
Ayah merasa nggak habis pikir. Apa kesalahannya nggak termaafkan? Ia menekankan kalo anjing itu merupakan keluarga mereka. Ibu malah kian kesal. Sama-sama keluarga, tetapi ayah nggak mau tahu tentangnya. Kamu gemetar dan eksklusif ke tempat tinggal sakit demi anjing. Apa anjing itu sekarat? Ayah membantah kalo beliau gemetar. Ih ibu malas dengar nya dan nyuruh ayah untuk berhenti bicara.
Sa Hyun dan Hye Ryeong bersiap untuk tidur. Sa Hyun merasa akan tidur nyenyak lantaran capek berolahraga.
Hye Ryeong mengambil Pil laktobasilus dari meja. Sa Hyun pikir Hye Ryeong sakit makanya minum obat. Hye Ryeong pikir ia nggak pernah stres, tetapi tubuhnya berlainan dan pil itu akan menyebarkannya. Sa Hyun memintanya untuk meminimalkan jadwalnya dan mengambil satu kesibukan saja tetapi Hye Ryeong menolak.
Sa Hyun berpikir untuk memelihara anjing selaku pengganti bayi tetapi Hye Ryeong nggak setuju. Anjing akan bingung kalo sendirian. Selain itu siapa yang mau merawatnya. Sa Hyun bilang kalo beliau yang mau melakukannya. Ia akan memastikannya dan mencampakkan kotorannya, jadi Hye Ryeong cukup menyayanginya saja.
Hye Ryeong tetap nggak setuju. Sa Hyun nggak mau metawarmha malah mau merawat anjing. Dia juga nggak mau Sa Hyun terlalu memanjakan anjing menyerupai yang ayah laksanakan pada Dongmi.
Ayah minta ibu untuk menggaruk punggungnya. Ibu nyuekin. Haha habis itu ayah menyaksikan kaos kaki di meja dan mengambilnya. Dia memakaikannya ke kaki ibu tetapi ibu menolak. Ayah tahu kalo ibu masih peduli padanya. Ia bahkan hingga kalut ibu membicarakannya pada menantunya.
Ayah meminta ibu untuk nggak murka lagi padanya dan berjanji nggak akan mengulanginya lagi. Manusia mesti didahulukan ketimbang anjing. Ih ibu nggak percaya lantaran ucapan dan perilaku ayah beda. Ayah mengakui kalo ia berpikiran pendek. Ia menyampaikan kaos kaki itu pada ibu dan menawarkannya untuk memakaikannya.
Ibu mengambilnya dan memakainya sendiri. Ia kemudian menanyakan apa yang mau ayah sampaikan pada anak-anak? Ih ayah sama ibu kesudahannya baikan.
Malam-malam Hae Ryun bangun dan mencari Gabin di mesin pencari. Ia bahkan juga menyaksikan video pertunjukannya.
Ami terbangun dan menyaksikan ponsel. Ia teringat Yu Sin. Saat ia terbangun dan menyaksikan Yu Sin tertidur di kendaraan beroda empat hingga kesudahannya mereka sampai. Ia memerintahkan Yu Sin untuk eksklusif pulang tetapi Yu Sin kekeuh mau mengantarnya. Ia merangkulnya dan berlangsung bersama.
Mereka hingga di depan apartemen yang Ami tinggal. Tadinya Yu Sin mau eksklusif pergi. Tapi ia balok lagi dan masuk bareng Ami di saat Ami bertanya-tanya kalo di dalam nggak ada orang?
Bersama mereka masuk. Yu Sin meriksa setiap ruangan dan menentukan kalo wilayah itu sungguh-sungguh kosong. Ia nyuruh Ami untuk secepatnya tidur dan mengubah instruksi pintu besok.
Yu Sin meriksa kulkas Ami dan mengambil jeruk. Ia nyuruh Ami untuk memakannya. Ia bahkan menampilkan untuk mengupaskannya. Ami nyuruh Yu Sin untuk secepatnya pulang. Yu Sin pamit dan bilang akan nelpon nanti.
Ami amat menantikannya dan menanyakan jam berapa? Yu Sin menanyakan kapan Ami bisa? Sambil senyum Ami menjawab any time. Yu Sin sudah mau pergi tetapi Ami menariknya lagi dengna bilang kalo ini kali pertama ia sendirian dan jauh dari rumah.
Akhirnya Yu Sin balik lagi dan mengajukan pertanyaan apa Ami takut? Ami mengangguk. Yu Sin memberitahu kalo beliau nggak dapat menemaninya dan nyuruh Ami untuk mengunci pintunya. Ami minta Yu Sin untuk memakaikannya jaket.
Yu Sin melakukannya dan nyuruh Ami untuk tidur di kamar. Ami kembali memerintahkan Yu Sin untuk pulang. Yu Sin mengiyakan. Dia melarang Ami ke beranda lantaran dapat kena flu. Ami nggak mau. Ia akan keluar. Yu Sin tersenyum. Nurut deh apa kata Oppa!
Ami tersenyum dan mengiyakan. Ia kemudian bangun dan minta dipeluk. Yu Sin mengabulkannya dan memeluknya dalam.
Sementara itu Yu Sin tidur sama Pi Young.
Shi Eun terbangun dan mencari suaminya yang ternyata ada di ruang kerja. Padahal sudah jam 2 pagi. Dengan santainya Hae Ryun bilang kalo ada pertunjukan yang mesti ia cek dan nyuruh Shi Eun untuk tidur lagi. Bentar lagi ia selesai.
Song Won bersiap untuk pergi berolahraga. Setelah mempersiapkan bekalnya ia pun berangkat.
Sa Hyun juga sudah mau berangkat. Ia pamit sama Hye Ryeong yang masih tidur dan mencium pipinya. Ia minta Hye Ryeong untuk mempersiapkan sarapan buat ayah sama ibu. Hye Ryeong mengiyakan meski bahwasanya juga malas.
Sa Hyun mengambil dokumen di ruang kerja ya kemudian pamit sama ayah sama ibu. Mereka nggak menjawab dan sehabis Sa Hyun membuka pintunya ternyata ayah sama ibu sudah nggak ada. Maksudnya sudah pergi.
Hye Ryeong bangun. Sa Hyun menginformasikan kalo mereka sudah pergi. Ih Hye Ryeong senang banget sama Pi tersenyum lebar.
Sa Hyun sudah berganti pakaian. Ia mencari Sing Won di wilayah latihan tetapi nggak ada ternyata Sing Won sedang berada di ruang istirahat dan sedang menikmati teh burdock. Sa Hyun merasa berkeinginan dan Song Won memberinya. Rasanya nggak yummy tetapi itu baik untuk tubuh. Sa Hyun merasa kalo rasanya gurih. Pelatih Song Won mengundang dan Song Won pun meninggalkan Sa Hyun.
Dokter Cho sedang berkuda. Ia nampak piawai melakukannya.
Hari ini Dongmi mengolah masakan bubur kacang merah untuk sarapan ayah. Ia juga memasukkan banyak kalau ketan ke dalamnya lantaran ayah suka dengan itu. Dalam hati Dongmi men atik biar ayah memakannya biar memaksimalkan gula darahnya.
Ayah merasa nggak yummy pada Dongmi lantaran mengolah masakan bubur kacang merah menahan waktu lama. Sambil senyum Dongmi bilang kalo tangannya cepat.
Dongmi sendiri cuma makan wortel sama dua telur. Ibu berargumentasi kalo ia mual kalo makan bubur kacang merah. Pencernaannya nggak lancar. Ayah merasa nggak dapat memakannya sendiri lantaran ia mesti meminimalkan karbohidratnya. Dongmi menenangkan kalo ayah sudah meminum obat. Ia pikir menetralisir stres dengan makan yummy juga bagus untuk kesehatan.
Ayah membenarkan. Dongmi menyampaikan akan menciptakan bubur kacang hijau lagi besok. Ayah melarang lantaran itu akan makan waktu lama. Dongmi mengaku nggak papa. Ayah pikir ada sesuatu yang Dongmi kehendaki darinya.
Dongmi mengiyakan. Ia ingin hati ayah. Ayah tersenyum dan mengaku sudah menyampaikan semua hatinya buat Dongmi. Dongmi mengangkat jarinya dan bilang kalo beliau merupakan orang yang tamak. Keduanya kemudian tertawa bersama.
Sementara itu di rumah Yu Sin, Pi Young mengolah masakan sup pollack kering. Ji a hingga tahu kalo ayahnya minum lagi. Pi Young membenarkan dan nyuruh Ji a untuk mengundang ayahnya.
“Daddy!”
Yu Sin tiba dan duduk di tempatnya. Ji amin ya susu tetapi Pi Young melarang lantaran susu hambar nggak baik di saat perut kosong. Ji a pikir susu itu produk tepat dan kaya kalsium. Yu Sin nyuruh Ji a untuk makan sayur bayam. Kalsiumnya lebih banyak dari susu. Pi Young membenarkan. Sayur bayam yummy di saat ekspresi dominan dingin.
Ji a mengaku suka bayam dalam gimbap, tetapi nggak suka kalau sajian bayam saja. Nggak ada yang bisa saya makan. Aku bukan mengeluh. Hanya asal bicara. Aku makan nasi saja menyerupai Ayah.
Yu Sin memberitahu kalo telur dan sup pollack kering bergizi. Juga kimci, tumis jamur, dan jangjorim. Semuanya yummy dan bernutrisi. Ji a mengiyakan.
Yu Sin ingat Ami di saat makan. Ami mungkin minum susu hambar sehabis bangun tidur. Ia kemudian bilang ke Pi Young kalo sup hari ini yummy sekali. Masih ada sisa? Pi Young mengiyakan. Yu Sin memintanya untuk membungkus untuk bekal.
Pi Young pikir itu terasa yummy lantaran Yu Sin pengar. Ia nyuruh Yu Sin untuk meminumnya secukupnya. Usianya sudah pertengahan 40 tahunan. Yu Sin menyampaikan kalo perutnya lebih yummy lantaran sesendok sup pollack kering. Pi Young memberitahu kalo itu lantaran makanan hangat.
Yu Sin minta Pi Young membawakan dengan termos. Sama semua lauknya juga. Pi Young merasa senang. Apa masalahnya seenak itu? Yu Sin mengiyakan dan bilang kalo Pi Young merupakan jagonya. Jago masak, bagus dan baik.
Pi Young pikir lauknya terasa yummy lantaran Yu Sin senantiasa bilang “enak.” Ia nyuruh Ji Ah untuk menyampaikan itu juga. Ji a mengakui kalo ibunya yang terbaik. Pi Young merasa kalo Ji a juga terbaik.
Lalu aku? Tanya Yu Sin.
Suami terbaik.
Ayah terbaik.
Yu Sin tertawa puas dengarnya.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar