Tentangsinopsis.com – Sinopsis She Would Never Know Episode 9 Part 1, Kalian bsa tahu daftar recap lengkapnya di goresan pena yang ini. Di segi lain ada juga goresan pena untuk Episode sebelumnya link ada di sini.
Song Ah yang nggak tahan didiemin sama Hyun Sung karenanya menyodorkan protesnya. Ia milih jadi jahat. Ia nggak ingin Hyun Sung pergi dan menjauh darinya. Hadeuh Hyun Sung hingga terdiam dan nggak bisa berbicara dengar semuanya.
Seseorang membuka pintu dan minta Song Ah dan Hyun Sung untuk bersiap alasannya yakni kini gikiran mereka masuk.
Selanjutnya Song Ah menampilkan penjelasannya wacana produk eyeshadow glitter terhadap para akseptor pelatihan. Hyun Sung memantau di belakang. Ih kayaknya sambil mikirin apa yang Song Ah katakan tadi.
Hyun Sung pulang. Ia duduk di tangga sambil mikir.
Jadi ceritanya habis pelatihan.
Hyun Sung menolong Song Ah menaruh barang-barang di bagasi. Song Ah menyinggung apa yang ia katakan tadi… . Belum juga selesai ngomong Hyun Sung dan memotong. Dia nggak akan salah paham. Ia tahu kalo Song membutuhkan pembiasaan alasannya yakni ia tiba-tiba menjauh.
Song Ah membantah kalo nggak begitu. Ia sendiri juga nggak tahu kekerabatan hingga tahap apa yang ia kehendaki dengan Hyun Sung namun ia nggak ingin Hyun Sung menjauh darinya. Ia akan mencari tahu alasannya dan hingga dikala itu tiba ia ingin Hyun Sung jangan menjauh dan menunggunya di tempatnya. Pun kalo itu belum terlambat.
Hyun Sung tersenyum ingat itu.
Di rumah Song Ah dongeng soal Hyun Sung ke Ga Young dan malah dimarahi. Gimana kalo Hyun Sung bilang kalo Song Ah sudah terlambat? Ia bahkan mengajak Song Ah untuk memberi hormat ke arah rumah Hyun Sung untuk berterima kasih.
Song Ah nggak mau dan nyuruh Ga Young untuk kembali duduk. Ga Young menanyakan apa yang menghasilkan Song Ah merasa nggak yakin? Song Ah sendiri nggak tahu apa alasannya yakni Hyun Sung terlalu baik jadi ia nggak ingin menjauhinya atau apa alasannya yakni ia menyukainya dengan nggak masuk akal.
Ga Young pikir siapapun akan tersentuh dengan ketulusan yang Hyun Sung berikan. Manusia memang begini. Saat gres sadar memang lebih sulit. Setelah itu kau cuma perlu waktu sebentar untuk merasa yakin. Kamu juga hampir. Jadi, apa yang mesti kau laksanakan sekarang? Jangan pakai otak, mesti pakai kemampuan. Kemampuan luar biasa yang dikeluarkan dari tubuhmu sendiri.
Song Ah cuma tersenyum menyimak nasehat Ga Young.
Paginya dikala Song Ah berangkat ke kantor. Baru ada ketua tim Yoo di sana. Ia menanyakan wacana pembinaan kemarin. Lancar? Song Ah mengiyakan. Ia mau menghasilkan kopi dan menawari ketua tim namun ketua tim menolak.
Dan sehabis kopinya jadi, ia malah berpapasan sama Hyun Sung yang juga mau mengambil kopi. Akhirnya ia menampilkan kopinya dan menghasilkan lagi. Ih Hyun Sung minum kopi sambil senyum ngelihatin Song Ah.
Ketua tim Yoo, kepala Kwon dan biro An menyaksikan pengumuman dari bab personalia kalo BM mereka naik jabatan menjadi manajer. Dan juga ada pengumuman wacana tim ke Eropa.
Agen An ingin tau banget kapan BM mereka menghasilkan tim itu di belakang mereka. Andai beliau tahu beliau juga mau pergi. Sudah niscaya masa depannya akan cerah.
Kalo kepala Kwon sih nggak mau. Masuk ke bidang gres tekankan juga akan lebih besar dan bahkan bisa menghasilkan rambut rontok.
Ketua tim Yoo penasaran. Siapa yang mau menjadi BM gres mereka?
Habis itu BM Seo tiba dan melihat-lihat ruangan sama menyaksikan meja BM juga. Dengan sok erat ia menyapa biro An ketua tim Yoo sama kepala Kwon.
Habis BM Seo pergi ketiganya pribadi mengungkapkan kenggaksukaan mereka sama BM Seo. Kepala Kwon bahkan bilang akan masuk bidang gres kalo hingga BM Seo jadi BM mereka.
Jae Shin menemui kakek Jae Won, presdir dan membicarakan wacana naik jabatannya menjadi manajer. Jae Shin sih nggak terlalu banyak bicara. Malah Jae Won yang kasih klarifikasi panjang lebar ke kakek. Bilang kalo Jae Shin akan bertanggung jawab pada proyek Eropa juga mencari penggantinya. Dipilih dengan baik di antara BM yang menjabat atau mencari calon baru, mesti dilihat dari kondisi.
Hyo Jo tiba membawakan bunga untuk Jae Shin. Alasannya sih mau mendatangi kakeknya. Sekalian mereka mau makan malam di rumah kakek untuk merayakannya. Saat bukan madu nanti ia nggak akan bisa ketemu sama kakek.
Kakek dan yang lain pergi bareng meninggalkan perusahaan.
Hyun Sung sama Ha Eun ada di toko buku. Keduanya duduk di lantai dengan menyatukan kaki masing-masing. Lah samchon malah melamun. Ha Eun si pakar cinta menerka kalo samchon lagi duka gegara ditinggalkan wanita. Hyun Sung dan bilang kalo beliau nggak ditinggalkan namun Ha Eun si pakar cinta kemudian ngasih beberapa nasehat.
Ditinggalkan bukan hal yang memalukan. Nggak mungkin siapa pun bisa suka sama samchon. Hyun Sung kembali bilang kalo beliau nggak ditinggalkan. Masih ada harapan. Ha Eun menginformasikan kalo ada kesempatan itu bagus. Namun, kenapa ekspresimu menyerupai ini? Hyun Sung mengaku takut mungkin nggak menyerupai itu. Sekarang masih belum bisa dipastikan.
Ha Eun kembali ngasih nasehat. Selama hatimu percaya masih menggemari Bibi itu, bergeraklah ke arah harapan. Cinta memang mesti dijalani dengan berani. Itu gres menyerupai samchon. Masih ada yang perlu diajari?
Hyun Sung menjawab enggak. Ha Eun kemudian minta dibeliin buku yang lagi beliau pegang. Hyun Sung menghampirinya dan memegang kepalanya gemas.
Jae Shin makan malam sama Hyo Jo, Jae Won dan kakeknya. Hyo Jo emang pingin makan malam sama kakeknya sebelum pergi. Jae Won mau menuangkan minuman untuk kakeknya namun secara tiba-tiba Jae Shin bilang ingin melakukannya. Setelah menuang minuman untuk kakek ia juga bilang ingin kakek juga menuangkan untuknya.
Hyo Jo nampak bahagia lihat kakeknya mau membuka diri untuk Jae Shin.
Habis minum kakek kembali membicarakan bisnis. Urusan Eropa nanti ia ingin Jae Shin pribadi melapor padanya. Ia nggak ingin asa kesalahan. Jae Shin mengiyakan dan prospektif akan masuk tiga besar penjualan Eropa dalam lima tahun.
Hyo Jo tiba ke tempat tinggal Jae Shin. Ia bahagia menyaksikan kakeknya mulai menggemari Jae Shin. Jae Shin memberitahu kalo ini cuma permulaan dikarenakan sudah memberinya posisi untuk menampilkan kelebihannya. Ia akan melaksanakan yang terbaik dan berjuang keras. Hyo Jo merasa nggak salah terpesona padanya dan memintanya untuk nggak mengabaikannya lagi.
Jae Shin menjawabnya dengan meluk Hyo Jo. Ia prospektif nggak akan menghasilkan Hyo Jo merasa nggak aman. Hyo Jo leha banget dan berharap bisa secepatnya hingga pada hari kesepakatan nikah mereka.
Para ABM menyodorkan wangsit mereka untuk produk gres di hadapan para manajer dan juga juri. Hyun Sung yang juga mengikuti aktivitas itu menanti gilirannya dengan gugup.
Di kantor kepala Kwon dan yang lain membicarakan Hyun Sung. Mereka berharap Hyun Sung bisa jadi juara pertama supaya bisa menolong ujian.
Song Ah sendiri nampak sungguh tenang. Secara selama ini Hyun Sung sudah menyiapkannya dengan baik. Yang lain berpikir kalo selama ini Song Ah yang menolong Hyun Sung namun Song Ah bilang kalo Hyun Sung melaksanakan seluruhnya sendiri.
Wah biro An, ketua tim Yoo sama biro Kang pribadi mikir nya kemana-mana. Dikiranya mereka putus. Song Ah merasa kalo beliau nggak bisa dipercaya alasannya yakni usianya masih muda jadi meningkat dengan pelan.
Kepala Kwon nggak paham. Mereka lagi ngomongin Hyun Sung. Ketiganya kompak mengiyakan. Kepala Kwon semakin bingung. Selama kapan mereka kompak? Ketiganya kemudian melaksanakan tos. K LA R
Sekarang giliran Hyun Sung yang mempresentasikan produknya. Ia memberinya nama Make up Renu Stick. Di satu bab yakni eye cream. Bagian satu lagi yakni foundation. Hyun Sung bahkan melaksanakan demo. Ia menggunakan eye cream untuk meniadakan riasan di mata kemudian bab yang lain yang yakni foundation bisa pribadi digunakan setelahnya. Kedepannya nggak perlu lagi menenteng tas make up. Ganti saja dengan Renu Stick yang simpel saja.
Presentasi Hyun Sung selesai. Para manajer dan juri bertepuk tangan kemudian memberi penilaian.
Kelas mengolah masakan koki Ryu mulai berjalan. Mereka mengolah masakan sablon pedas. Ibu-ibu nggak percaya kalo itu yakni kelas mengolah masakan pertamanya secara penjelasannya sungguh bagus.
Koki Rui menginformasikan kalo Yeon Sung banyak membantunya. Ibu-ibu jadi berterima kasih pada Yeon Sung bisa memberi mereka peluang untuk menuntut ilmu dengan koki Ryu.
Yeon Sung nyuruh mereka untuk mengiklankan kedai makanan kalo mau berterima kasih. Koki Ryu melarang dan sesumbar kalo restorannya sudah terkenal. Ih namun becanda doang.
Kelas mengolah masakan selesai. Yeon Sung berlangsung bareng koki Ryu. Keduanya sungguh menikmati Kelas mengolah masakan tadi. Ia merasa sungguh mencicipinya dan seluruhnya berkat Ha Eun eomma.
Yeon Sung mengakui kalo bergotong-royong beliau memang suka mengatur. Saat sekolah dahulu ia senantiasa ingin jadi ketua kelas dan dikala kuliah ia senantiasa menjadi ketua jurusan. Tapi sehabis punya anak sifatnya mulai berkurang. Kalo ia timbul di publik ia ketakutan nggak akan baik untuk Ha Eun. Bahkan du depan orang renta temannya Ha Eun juga.
Koki Ryu kemudian meminta Yeon Sung untuk menjadi manajernya. Mengumpulkan orang dan sesekali membantunya. Yeon Sung nampak terpesona dan baiklah untuk mencobanya.
Tiba-tiba koki Ryu menahan lengan Yeon Sung gegara ada lubang di depannya. Yeon Sung yang asik ngomong nggak menyadarinya.
Hyun Sung kembali ke kantor sehabis presentasi. Agen An dan yang lain pribadi menyambutnya dan menanyakan hasilnya. Hyun Sung ngomongnya berbelit-belit dan parasnya nampak muram. Jadinya yang lain berpikir kalo Hyun Sung gagal.
Tapi ternyata Hyun Sung cuman mau ngerjain mereka doang. Dia juara satu ternyata. Dia bahkan mau mentraktir seluruhnya makan daging sapi nanti. Wah yang lain bahagia banget. Lebih-lebih Song Ah.
Song Ah makan sama Hyun Sung, Min Sung dan Ye Rim. Ternyata Ye Rim sanggup juara dua. Hanya Min Sung yang nggak sanggup juara namun Song Ah tetap memujinya. Dia merasa kecewa dan bertujuan untuk memasarkan idenya ke perusahaan tentangan mereka. Alih alih dikasih ke sungguh Song Ah malah pingin memintanya. Ia akan menanyakan pada bab suplier bisa menghasilkan eyeshadow ini atau enggak.
Min Sung merasa bahagia ada yang memuji idenya. Mereka kemudian bersulang. Habis minum Min Sung menyodorkan kalo beliau ingin menjodohkan Song Ah dengan temannya. Ia bahkan menampilkan fotonya segala. Ih pas lihat foto Hyun Sung kayak nggak suka gitu.
Song Ah menolak dikala Min Sung minta tukeran nomor telpon. Ia mengaku nggak ingin punya hubungan. Ada seseorang yang ia sukai. Min Sung menyayangkan alasannya yakni menurutnya mereka serasi.
Song Ah mengalihkan dengan ngasih makanan ke Min Sung.
Mereka berempat meninggalkan restoran. Ternyata Min Sung tadi bayarnya pakai kartu biro Jeong. Haha dendam banget ya kayaknya. Ia ngajak mereka untuk lanjut minum kopi namun Hyun Sung nggak mau ikut. Katanya beliau letih dan mau istirahat.
Song Ah juga ikutan balik. Akhirnya mereka berpisah.
Melihat wajah Hyun Sung menghasilkan Song Ah merasa khawatir. Apalagi tadi Hyun Sung juga nggak banyak minum. Hyun Sung mengaku nggak papa dan mau mengirim Song Ah pulang.
Keduanya berlangsung bersama. Hyun Sung merasa apa yang ia temukan seluruhnya berkat Sunbae yang selaku membantunya dari samping. Song Ah nyuruh Hyun Sung untuk bersyukur bisa sanggup atasan sebaik dirinya.
Hyun Sung juga nyuruh Song Ah untuk bersyukur bisa sanggup anabawang menyerupai dirinya. Dan alasannya yakni Hyun Sung sudah juara satu, ia ingin Song Ah memberinya kebanggaan menyerupai yang waktu itu.
Song Ah mengiyakan dan memujinya. jal haess-eo. Tapi Hyun Sung nggak mau kalo.itu doang. Dia pinginnya Song Ah membelai kepalanya juga. Song Ah tersenyum dengar undangan Hyun Sung. Dia bahkan hingga menundukkan kepalanya.
Akhirnya Song Ah mengabulkannya. Ih Hyun Sung tinggi banget ya. Dan pas nggak sengaja Song Ah nyentuh leher Hyun Sung, oh beliau demam. Hyun Sung mengaku nggak papa namun Sing Ah nampak ketakutan banget dan nyuruh Hyun Sung untuk secepatnya pulang. Padahal Hyun Sung masih pingin sama Song Ah juga.
Ibu ngasih dua bulan honor ke karyawannya dan menyuruhnya untuk nyari pekerjaan paruh waktu lainnya. Dia nggak tahu masih bisa buka kafe apa enggak.
Karyawan ibu menanyakan ada permasalahan apa namun ibu nggak mau ngasih tahu.
Yeon Sung menghidangkan masakannya yang ia pelajari dari kelas mengolah masakan tadi. Nggak cuma itu. Ia juga muji-muji koki Ryu dan ngasih tahu kalo mereka akan menghasilkan kelas mengolah masakan secara resmi dan ia akan menjadi manajernya. Ia menanyakan pertimbangan Wu Hyun.
Wu Hyun sih terserah Yeon Sung selama beliau senang.
Yeon Sung kayak kecewa dengarnya. Kedengarannya Wu Hyun menyerupai nggak peduli padanya. Padahal ia cuma bisa menampilkan rasa senangnya padanya seorang.
Wu Hyun meminta maaf dikarenakan sudah menjadikannya sedih. Yeon Sung yang terlanjur kesal menyudahi.
Song Ah mengirim Hyun Sung pulang naik taksi. Ia menanyakan apa Hyun Sung punya obat di rumah? Hyun Sung jawabnya meragukan. Akhirnya Song Ah nyuruh Hyun Sung untuk masuk selagi ia berbelanja obat.
Setelah memperoleh obat Song Ah pun kembali. Ia menekan bel berulang kali namun nggak dibukain. Hal itu menjadikannya semakin khawatir. Apalagi Hyun Sung juga nggak menjawab dikala ditelpon.
Akhirnya ia sukses masuk sehabis ingat kalo arahan pintu Hyun Sung yakni tanggal lahirnya.
Hyun Sung nggak ada di lantai bawah. Song Ah kemudian naik dan mendapatkan Hyun Sung sedang tidur. Ia mengambil handuk dan mengeringkan keringat Hyun Sung.
“Kenapa kau mesti sakit? Membuatku duka aja!”
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar