Tentangsinopsis.com – Sinopsis Toshi no Sakon Episode 8, Jika Kalian mencari daftar recapnya di goresan pena ini. Namun untuk Kalian yang ingin cari Episode sebelumnya baca di sini.

Maiko masih menyaksikan lihat album fotonya bareng Rion waktu kecil. Suara maiko , kondisi menyerupai ini tetap tidak berubah. Kenangan dan memory berganti seiring waktu. Tetapi mungkin hal menyerupai itu ada yang tidak berubah. Maiko teringat ketika Rion mengungkapkan persaannya beliau pikir rion cuma bercanda ternyata tidak. Dan ketika rion membuatkan pilihan ganda untuknya antara milih putus dengan Rion atau dengan Harumi.

Harumi lari lari pagi menyerupai biasanya. Saat beliau sudah berlari makin jauh tiba tiba ia dikejutkan kehadiran maiko yang menyusul di sampingnya. Maiko ingin minta bantuannya. Mereka pun mencari kawasan bicara.
Harumi : Memang belum lam ini saya berjumpa dengan Nishigawa. Karena kami cuma berjumpa ketika bekerja. Jadia saya tidak menceritakannya padamu. Aku pikir itu tidak akan menjadi hal yang terlalu dikhawatirkan.
Maiko : Iya. Bener sudah pasti menyerupai itu… apakah hal itu juga kau jelaskan terhadap Ri chan?
Harumi : Kalau saya yang bilang akankah beliau percaya?
Maiko : Aku pikir juga begitu, jadi saya juga minta sokongan miyuki. Sepertinya beliau akan tiba juga.
Harumi : Maiko tidak apa apa?
Maiko : Soal apa?
Harumi : Soal berjumpa miyuki lagi.
Maiko : Saat ini lebih penting untuk meyakinkan Ri chan dibandingkan dengan aku
Harumi : Tapi?
Maiko : Tapi?
Maiko : Soal pertemuanmu dengan Miyuki bantu-membantu saya ingin dengar dari Harumi langsung

Harumi melepas topinya. Mukanya dipenuhi penyesalan.
Harumi : Iya benar. Maafkan aku. Harumi membungkukkan sedikit punggungnya. Aku sungguh minta maaf alasannya merupakan tidak berterus terang kepadamu.
Maiko : Tidak apa apa. Aku sungguh sudah tidak apa apa.
Harumi : Tapi apakah Rion bersedia datang?
Maiko : Iya pasti.
Harumi mengangguk.

Akhirnya Maiko mempertemukan Miyuki,Harumi,dan Rion..tapi Rionnya belum datang. Jadilah cuma mereka bertiga.
Miyuki : Sepertinya tidak ada konsumen lainnya ya.
Maiko : Oh kami memang membookingnya.
Miyuki : Oh begitu…hmmm nikmat sekali ikan apa ini.
Maiko : Sepertinya ikan hiramasa.
Miyuki : Hanya dari melihatnya kau pribadi tahu? Luar biasa.
Maiko : Tadi sempat diterangkan oleh chefnya.
Miyuki : Wah saya tidak mendengarkan. Meskipun ada sashimi seenak ini kadang saya tak mau memakannya. Sepertinya minum dengan white wine enek ya.

Harumi menegur miyuki. Wanita anggun itu pribadi menaruh sendok garpunya kembali.
Harumi : Nishikawa
Miyuki : Oh maafkan aku. Sebenarnya saya sering menelepin harumi.
Maiko di luar restoran. Ia celingak celinguk mencari seseorang sambil menelefonseseorang. Maiko menyaksikan Rion di depan.sedang jongkok di lantai. Maiko menghampiri rion.
Rion : Aku bilang saya tidak akan datang
Maiko : Tapi kau sudah datang
Maiko terlihat senang sedang Rion terlihat murung.

Miyuki mengajukan pertanyaan pada pramusaji untuk menyaksikan daftar wine-nya.
Miyuki : Bagaimanapun juga kita tidak tahu perasaan Rion kan. Mungkin orang lain akan senang kan selama kita tidak tahu. Tiba tiba menyerupai beliau sudah pergi ke kawasan yang jauh. Sejujurnya saya juga cemburu. Harumi memandang tajam ke arah miyuki
Miyuki : Aku bercanda. Harumi terlihat kesal. Miyuki melanjutkan, bantu-membantu saya juga bertujuan memperkenalkanmu ada seseorang yang sungguh mempunyai arti bagiku sekarang.
Harumi : Benarkah,syukurlah.

Kemudian maiko masuk bareng Rion sehabis pramusaji menyediakan daftar wine pada miyuki. Lalu miyuki menyapa Rion. Rion membungkukkan badan. Belum ada obrolan hingga hari menjelang malam.

Seseorang menuang anggur ke dalam gelas.
Maiko : Bagaimana kalau kita bersulang dulu?
Rion : Saat maiko mempertemukan orang orang ini benarkah kalian semua sependapat?
Maiko : Kalau dikatakan 100% sependapat itu niscaya bohong…
Rion : Tuh bener kan.
Harumi : Mbak nishikawa merupakan anghota dari proyek penting. Tidak kurang tidak lebih.
Rion : Apakah itu sanggup dipercaya?
Maiko : Terima kasih Ri Chan kau sudah murka karen aku. Tapi sungguh saya mempercayai mereka berdua. Selain itu jikalau saya hidup bareng Harumi ketika ini saya benar benar bahagia.
Rion : Dengan om-om yang terpaut usia jauh begini apa bagusnya ?
Maiko : Ri-Chan
Rion : Kenapa?
Maiko : Ketika kita menggemari orang sanggup jadi tidak masuk saya hingga kini nyaris belum pernah berafiliasi dengan laki laki. Aku menikah dengan irang yang saya jumpai di perjodohan pertamaku.meskipun beliau seorang duda 44 tahun. Kmai juga terpaut 20 tahun. Awalnya saya berpikir “apa?” sehabis kekerabatan kami pun masa kemudian harumi timbul kembali. Berkali kali saya memikirkannya. Aku sering cemburu dengan masa kemudian harumi. Tapi benar benar tidak masuk akal. Aku malah menggemari hal hal itu. Aku ketika ini…mencintai Harumi yang sudah 44 tahun. Tidak peduli apa yang orang katakan kepadaku. Aku sedikit duka karen saya belum sanggup menghasilkan Ri Chan mengerti.

Maiko terlihat senang di permulaan awal dan pertengahan penjelasannya. Sementara Rion terlihat muram. Patah hati dia. Harumumi angkat bicara.
Harumi : Rion,mulai kini saya tidk akan menghasilkan maiko menangis. Aku niscaya akan membahagiakan maiko. Meskipun kelak saya akan bau tanah dan renta. itu tidak akan merubah apapun.
Rion : Kamu terlalu meyakinkan. Tidak perlu mengucapkannya dengan emosional..
Miyuki : Benar benar… maiko nyaris menangis.
Maiko : Aku benar benar tersentuh
Rion beranjak dari duduknya lagi lagi memperingatkna harumi.
Rion : Kalau kau sekali saja menghasilkan maiko menangis saya tidak akan memaafkanmu.
Harumi : Iya,aku berjanji. Maiko tersenyum pada harumi. Begitu sebaliknya.

Saat akan pulang maiko masih mencemaskan Rion
Maiko : Benarkah kau tinggal di kawasan yang baik?
Rion : Kamu terlalu khawatir.
Maiko : Segera hubungi saya ya.
Rion : Iya,iya.. maiko memeluk Rion layaknya kerabat perempuannya kan
Maiko : Aku akan hidup bareng Harumi. Tapi saya akan senantiasa berada di sampingmu. Itu juga hingga kini tidak akan berubah. Jangan katakan lagi kita putus hubungan.
Rion : Iya maaf terima kasih. Rion menyaksikan ke harumi
Rion : Wajahmu menyerupai akan menangis. Nih saya kembaliin.
Harumi : Apakah wajahku menyerupai itu?
Rion : Sebenarnya saya tak mau bilang. Tapi tolong jaga maiko dengan baik.
Harumi : Iya.
Miyuki : Kalau begitu saya hingga di sini.
Rion : Aku juga ikut.

Maiko dan harumi saling tersenyum dan berpegangan tangan terlihat bahagia. Sementara Rion mengikuti Miyuki.
Miyuki : Aku ingin naik taksi kau naik kereta? Miyuki menoleh ke belakang alasannya merupakan tak ada jawaban. Rion terdiam mematung seolah olah miyuki menjadikannya menangis.

Kembali ke pasangan yang sedang berbahagia,Harumi dan maiko.
Harumi : Masih adakah yang kau khawatirkan?
Maiko : Misalnya kalau saya ditembak oleh orang lain. Apakah mas harumi ingin tahu?
Harumi : Pasti, Rion yang nembak kan.
Maiko : Kaprikornus kau sudah tahu?
Harumi : Ya, bagaimanapun saya niscaya menyadarinya.
Maiko : Ya,kalau kau sadar kenapa tidak bilang padaku
Harumi : Aku tidak sanggup bilang lebih baik kalau orang lain saja mengatakannya sendiri.
Maiko : Sebenarnya iya juga sih
Harumi : Sebenarnya saya malah tak mau menyadarinya.aku tidak senang kalau perasaan dek maiko berpaling ke situ
Maiko : Kamu cemburu?
Harumi : Ya, saya sungguh tidak cukup umur kan.

Maiko terlihat kegirangan mendengar Harumi cemburu.
Maiko : Kamu lucu sekali.aku jadi ingin membelai rambutmu
Harumi : Dengan saya yang begini saya niscaya akan menghasilkan maiko bahagia.
Maiko : Aku sudah cukup bahagia.
Maiko menjajal menjamah rambut harumi namun lelaki itu terus menghindar.
Harumi : Jangan begitu.
Maiko : Memang kenapa? Itu bukan merendahkanmu bukankah itu tidak apa apa?
Harumi : bagaimana kalau kita ambil rute pulang agak jauh?
Maiko : Apa?
Harumi memerintahkan maiko jalan lebih singkat alasannya merupakan menurutnya sudah tidak ada waktu. Sepertinya harumi ingin menampilkan sesuatu.

Rion dan Miyuji pergi mampir ke kedai minuman untuk ngobrol.
Rion : Aku sudah tahu bahwa saya tidak ada potensi untuk menang. Lagipula saya sendiri yang suka.
Rion : Aku sungguh senang ketika maiko bilang “Enak “ pada masakanku.itulah yang membuatku ingin menjadi chef. Tapi apa…dia tidak memandangku sama sekali. Tapi beliau memutuskan om om menyerupai dia. Miyuki : Sepertinya kau benar benar menggemari Maiko ya. Sudahlah kini ada tante di sini. Bagaimanapun mari kita nikamti.
Rion : Jangan menyebut dirimu tante jikalau bersamaku walaupun kamumemang tante tante
Miyuki : Sepertinya kau orang yang cerewet ya. Minum saja!

Sementara itu maiko dan harumi hingga di depan gudang perusahaan harumi untuk menyaksikan kembang api.
Maiko : Eh,apa tidak apa apa?
Harumi : Tidak apa apa ini gudan perusahaanku.
Maiko : Wah anggun sekali
Harumi : Sudah usang tidak menyaksikan kembang api.
Maiko : Waktu kecil saya menonton bareng ayahku. Sepertinya ketika itu hebat menggembirakan namun apa yang menyenangkan. Aku tidak sanggup mengingat semua. Kemudian beberapa sehabis itu ibu pergi meninggalkan rumah. Kemudian tinggal kami berdua yang menonton kembanga api. Walaupun yang kuingat cuma sedikit sola kesepian. Oh maaf kalau ceritaku membosankan.
Harumi : Tidak menjemukan kok. Itu ingatan yang bermanfaat kan
Maiko : Ya. Tapi kembang api yang menyerupai ini gres pertama kali saya lihat. Karena hari ini,aku jadi suka sekali kembang api. Hal hal yang digemari saya dan harumi nampaknya kian bertambah ya.
Harumi : Menurutku juga begitu.
Maiko : Mulai kini mari kita lebih sering pergi bersama. Kita berdua saling bercerita saling tertawa. Mari kita menyebarkan lebih banyak waktu bareng yang menyenangkan.
Harumi : Iya. Wah bentuk hati.
Maiko : apa! Oh benar! Luar biasa.

Ada hal hal nampaknya ini yang tidak berubah. Seperti yang kemudian harumi berdiri duluan dan membuka tirai jendela kamar menghasilkan maiko terbangun. Harumi mengecup pipinya dengan sayang dan ngasih tahu sarapannya sudah siap.
Mimpi dan idealisme berganti mengikuti waktu.Suara maiko.
Lalu mereka gosok gigi bareng.
Maiko : Gosok gigi pun sudah tak sendiri.

Saat akan berangkat kerja, Maiko dan harumi saling berangkat kerja. Mereka berpisah di depan rumah.
Harumi : Cuaca yang bagus ya.
Maiko : Benar tidak ada awan.
Harumi : Aku berangkat kerja.
Maiko : Selamat jalan. Aku juga berangkat.
Harumi : Selamat jalan. Hati hati ya. Harumi dadah dadah sama Maiko.
Maiko : Cara lambaian selamat jalan pun berbeda.

Di kantir maiko. Yukari Takeda manajer maiko memberi tahu akan mulai cuti hamil bulan itu. Maiko dan lainnya terlihat bahagia. Maiko bertepuk tangan. Penampilan, Nilai,dan Susunan keluarga juga turut berubah.

Di kebun Pak Murakami menegur seorang wanita yang sedang melakukan pekerjaan di sana alasannya merupakan dinilai kerjanya lamban. Tetapi sehabis bibi bibi itu melepas topinya dan membalikkan badanpak murakami berganti baik dan menolong pekerjaan bibi itu juga memerintahkan assistennya pulang saja.

Di kantor Harumi dan Miyuki saling berjabat tangan perpisahan sehabis kolaborasi mereka. Miyuki merasa itu menggembirakan meski cuma sebentar. Mereka mungkin sanggup berjumpa kembali ketika usia mereka 50 tahun. Lalu miyuki pamit.

Kembali ke tempat tinggal Maiko yang nampaknya sedang mencar ilmu mengolah makanan nampaknya sih menghasilkan makanan ringan manis sambil menyaksikan ponsel. Saat itu juga Harumi pulang.
Maiko : Tapi andai saja ada hal menyerupai ini yang tidal berubah. Itulah ijab kabul beda usia kami. Aku sungguh bahagia.

Malam itu maiko merayakan ulang tahun harumi yang ke 45,berdua saja di rumah.
Harumi : Satu tahun sudah terlewati.
Maiko : Sebentar lagi akan saya kejar.
Kemudian kurir tiba mengirimkan paket untuk Harumi dari Rion yang mengucapkan selamat ulang tahun untuknya. Harumi heran Rion tahu. Maiko bilang beliau yang ngasih tahu. Harumi mencium Maiko. Mereka lari lari kecil menaiki tangga ke lantai atas. Sesampainya diatas maiko melongokkan wajah sembari tersenyum di pintu kamar sebelum menghilang. Dan drama ini pun berakhir.
Selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar